Remaja di Karanganyar Meninggal saat Ikut Ujian Kenaikan Sabuk Pencak Silat

Merdeka.com - FNA, pemuda berusia 16 tahun di Karanganyar meninggal dunia usai mengikuti ujian kenaikan sabuk pencak silat, Minggu (19/12) sore. Polisi tak menemukan tanda-tanda terjadinya kekerasan pada tubuh warga Dukuh Tuban Kidul RT 01 RW 05 Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar itu.

Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, FNA datang di lokasi ujian kenaikan sabuk, lapangan Dukuh Wonorejoonorejo Kidul, Desa Tuban, Gondangrejo bersama peserta lainnya, sekitar pukul 08.00 WIB.

“Jadi ada saksi yang juga temannya, dia melihat FNA ini datang jam 8.00, mengikuti kegiatan hingga istirahat,” ujar Agung, Senin (20/12).

Dari keterangan temannya itu, kondisi FNA terlihat sehat baik saat datang, latihan hingga istirahat. “Jadi temannya ini sempat bertanya kepada korban tentang kondisi kesehatannya dan korban menjawab sehat,” katanya.

Setelah dipastikan sehat, kemudian dilakukan kegiatan ujian tes kenaikan sabuk hingga pukul 11.00 WIB. Menjelang Zuhur, para peserta istirahat sembari menunggu azan tiba di masjid setempat. Sekitar pukul 12.00 WIB saat mengambil air wudhu, FNA terlihat sempoyongan seperti mau jatuh.

“Teman-temannya melihat dia mulai gluyuri (sempoyongan) saat wudhu. Kemudian ditanya lagi, apakah kondisinya baik dan sehat. Dan dijawab baik-baik saja,” jelas Agung.

Melihat kondisi FNA, temanya kemudian memberikan makanan dan minum. Mereka pun makan bersama. Namun tak lama kemudian FNA mengeluh mual-mual. Para peserta kemudian membawa FNA ke lapangan latihan dan di bawa ke Puskesmas Kecamatan Gondagrejo.

“Karena khawatir kondisi kesehatannya, FNA langsung dilarikan ke Puskesmas. Namun sayangnya, nyawa korban sudah tak tertolong lagi,” katanya.

“FNA meninggal sekira pukul 16.00 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter Puskesmas Gondangrejo tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” pungkas Agung menambahkan.