Rekening Nasabah Dibobol Hingga Rp116 Juta, Bank Sumsel Babel Akui Lalai
Merdeka.com - Manajemen Bank Sumsel Babel akhirnya buka suara terkait pembobolan rekening nasabahnya senilai Rp116 juta oleh kawanan pelaku yang ditangkap Jatanras Polda Sumsel. Polisi masih memburu dua pelaku dinyatakan buron dan telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel Normandi Akil menilai pembobolan rekening nasabahnya dilakukan komplotan pelaku yang telah terorganisir. Tetapi mereka masih konvensional dengan memanfaatkan kelengahan pegawai. Diakuinya, dalam kasus ini ada unsur kelalaian petugas sehingga pelaku berhasil membawa kabur tabungan nasabah.
"SOP (standar operasional prosedur) di Bank Sumsel Babel sudah ada dan lengkap, tetapi ada sedikit kelalaian dari pegawai," ungkap Normandi, Kamis (23/7).
Agar kasus ini tak terulang kembali dan merugikan bank maupun nasabah, pihaknya menekankan penerapan SOP kepada pegawai. Dengan demikian, niat pelaku yang bermaksud mengecoh pegawai dapat dicegah sedini mungkin.
"Secara berkala kita akan terus mengingatkan kepada pegawai untuk fokus dan berhati-hati, SOP untuk dijalankan," ujarnya.
Dalam kasus ini, Normandi menyebut tidak ada masalah lagi. Tabungan nasabah sebesar Rp116 juta yang dibobol pelaku telah diganti bank sebagai bentuk tanggung jawab.
"Tidak ada kerugian nasabah karena sudah diselesaikan," kata dia.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, kasus ini menunjukkan SOP yang dijalankan perbankan milik BUMD masih ada celah dan disebut tidak seketat bank konvensional milik negara atau swasta. Pegawai bank BUMD mudah percaya kepada orang yang mengaku menjadi nasabah meski memiliki data identitas diri menyerupai aslinya.
"Data yang dibuat pelaku hampir sama dengan aslinya sehingga pihak bank percaya. SOP bank BUMD ini tidak seketat konvensional," terangnya.
Diketahui, kasus pembobolan rekening nasabah di tiga bank yang pelakunya ditangkap Jatanras Polda Sumatera Selatan menemukan fakta baru. Para pelaku menggunakan data pemilih di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu.
Para tersangka mencari struk transaksi di ATM lalu mencari nomor rekening nasabah dan mengecek saldonya. Jika saldonya besar, mereka mencari data nasabah melalui situs KPU lalu memcetak KTP palsu dan buku tabungan nasabah.
Sebelumnya, Polda Sumsel meringkus dua pelaku pembobolan rekening nasabah dengan modus dokumen palsu. Tak tanggung-tanggung, para pelaku berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah dari tiga rekening di tiga bank berbeda.
Pelaku bernama Mujianto (34) warga Desa Penarik, Muko-muko, Bengkulu. Dia bersama dua rekannya yang masih buron, RM dan HM, melakukan pencairan uang tunai di Bank Sumsel Babel Cabang Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel, 12 September 2019.
Para pelaku menggunakan KTP dan buku rekening milik nasabah yang sudah dipalsukan dengan total Rp116,5 juta. Tak lama, pemilik rekening asli mengajukan komplain dan akhirnya diselidiki pihak kepolisian.Pelaku ditangkap di rumahnya di Bengkulu, Sabtu (18/7). Barang bukti disita slip penarikan Bank Sumsel Babel dan rekening Bank Mandiri atas nama Mujianto.
Dari penyelidikan, polisi menangkap otak kejahatan yang bertugas membuat KTP dan buku rekening palsu dari jaringan ini. Pelaku adalah Aziz Kunadi (35) warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Brebes, Jawa Tengah. Saat digeledah, ditemukan banyak barang bukti alat pemalsuan dokumen. Yakni printer, laptop, kertas cetak, plastik stiker, dan hardisk.
Komplotan ini telah beraksi tiga kali di tiga bank berbeda. Yakni Bank Sumsel Babel dengan total Rp116,5 juta, Bank BPD Lampung sebesar Rp70 juta dan Bank BPD Sultra sebanyak Rp120 juta. Polisi masih memburu dua pelaku lain yang bertugas eksekutor atau yang turut mencairkan uang. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berharap dibantu transfer ke pelaku, sang ibu justru mendapat reaksi tak terduga.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca SelengkapnyaPelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Baca Selengkapnya"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Bekasi dan Bank BJB Dilaporkan ke Bawaslu Terkait Pamer Kaus Bola Nomor 2
Baca Selengkapnya