Rekayasa penculikan istri, suami peras uang keluarga Rp 20 juta
Merdeka.com - Pasangan suami istri (pasutri) di Medan ini melakukan cara nekat untuk mendapatkan uang. Mereka membuat skenario penculikan palsu demi mendapatkan uang.
Namun, percobaan penipuan itu akhirnya terbongkar. Keduanya pun masuk bui. Informasi dihimpun, Kamis (25/6), pasutri yang berurusan dengan hukum ini yaitu Bun Khiong (30) dan istrinya Liliswaty (28), warga Jalan Pukat V, Lorong Pisang, Medan.
Keduanya diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Medan Baru di kamar 0609 Hotel City In, Jalan Yose Rizal, Medan, Rabu (24/6) malam.
Kasus ini berawal dari laporan pengakuan Bun Khiong kepada keluarganya pada Selasa (24/6) malam. Dia menyatakan istrinya diculik seseorang di depan kantor PT Sinar Pandawa di Jalan Kejaksaan, Medan.
Untuk meyakinkan keluarganya, Bun menunjukkan sms yang masuk ke hpnya. Isinya pelaku meminta tebusan uang Rp 20 juta dan bertemu di suatu tempat. Dia juga menyertakan foto Liliswaty dalam posisi diikat dan mulut dilakban.
Mendapat laporan itu, abang ipar Bun Khiong bernama Willy (40) pun membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Baru. Mendapat laporan itu, petugas Unit Reskrim pun melakukan penyelidikan. Mereka memeriksa pesan singkat dan mengecek panggilan yang masuk ke ponsel Bun Khiong.
Dari penyelidikan ini, pesan permintaan tebusan itu dikirim melalui nomor sang istri. Polisi yang melakukan pengembangan akhirnya mendeteksi Liliswaty berada di kamar 0609 Hotel City In, Jalan Yose Rizal.
Rabu (24/6) malam, petugas mendatangi Hotel City In. Bun turut serta. Dalam perjalanan dia terus mendesak polisi agar segera mentransfer uang Rp 20 juta ke rekening istrinya. Alasannya, pelaku mengirimkan SMS yang isinya mengancam akan menghabisi nyawa Liliswaty.
Di Hotel City In, âªpetugas lalu menggeledah kamar 0609. Liliswaty ditemukan dalam kondisi baik di sana. Polisi pun curiga adanya rekayasa dan upaya penipuan dalam kasus ini. Mereka pun menginterogasi Bun. Laki-laki itu mengakui 'penculikan' itu adalah idenya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Adhi Putranto menjelaskan, pihaknya masih memeriksa Bun dan Liliswaty.
"Berdasarkan pengakuan, pasangan suami istri ini terpaksa merekayasa kasus penculikan karena terdesak utang. Mereka malu meminta sama keluarganya, sehingga menyusun rencana penculikan dan uang tebusan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaMerayakan ulang tahun tak harus dengan perayaan mewah, tetapi juga bisa dengan cara sederhana dan membekas.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap anak tentu ingin membuat kedua orang tuanya bahagia.
Baca SelengkapnyaUcok Baba yang datang bersama anak laki-lakinya memberikan bantuan untuk pasangan suami istri yang bekerja sebagai pemulung tersebut.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaTersangka telah merugikan keuangan Negara sebesar Rp172.760.000.
Baca Selengkapnya