Ratusan SD Rawan Banjir di Bekasi Direvitalisasi Tahun Depan
Merdeka.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi mencapai 121 bangunan. Dari jumlah tersebut, sebagian besar masih terendam banjir dengan ketinggian air bervariatif.
Ratusan sekolah yang terendam banjir itu umumnya berada dalam lokasi yang rawan bencana. Saat ini, pemerintah daerah sedang menginventarisir sekolah rawan bencana untuk direvitalisasi di tahun anggaran 2024.
"Banyak sekolah berada di topografi yang rendah, jadi setiap hujan, air ngalir ke sana dan enggak ada pembuangannya," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat meninjau tiga SDN kebanjiran di Kecamatan Sukakarya, Sabtu (4/3).
Dia mengatakan, revitalisasi yang akan dilakukan di antaranya dengan meninggikan lahan bangunan sekolah, agar banjir tidak kembali merendam.
"Karena itu yang dimungkinkan untuk dinaikkan sedikit (tanahnya), akan kami masukkan di (rencana anggaran) 2024," ucapnya.
Dani menginstruksikan kepada BPBD dan unsur kecamatan agar membantu membersihkan lumpur jika banjir yang merendam sekolah sudah surut.
"Kami akan bantu bersihkan, terutama pohon, nanti dibantu BPBD. Sepertinya Senin sudah siap untuk ditempati lagi. Sabtu dan Minggu dibersihkan, Senin sudah mulai sekolah seperti biasa," ungkapnya.
Sementara untuk sekolah yang masih terendam banjir juga diharapkan agar tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar meskipun secara online atau daring.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaRawan Serangan KKB dan Sulit Dijangkau, 142 TPS di Teluk Wondama Papua Tidak Aman
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca Selengkapnya