Punya sejarah, desentralisasi tidak akan pecah belah bangsa
Merdeka.com - Sastrawan dan Ilmuwan Politik Senior, Mochtar Pabottingi menyatakan bahwa desentralisasi yang akan diterapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) tidak akan memecah belah bangsa.
Terlebih rancangan APBN 2016, Presiden lebih menekankan pertumbuhan di setiap wilayah melalui pemerintah daerah (Pemda). Di mana, Pemda ditugaskan untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
"Mengenai perekat ekonomi, ratusan tahun lalu serat ekonomi itu sudah mulai mempererat, karena jaringan komoditas yang saling bergantungan itu sangat mempengaruhi," kata Mochtar dalam acara diskusi bertajuk 'Membaca 70 Tahun Indonesia', Jakarta, Sabtu (15/8).
Menurut dia, baik pemerintah maupun masyarakat tidak perlu takut menghadapi perekonomian global. Sebab, dinilai dia Indonesia memiliki modal kuat sebagai negara yang hebat.
"Kita memahami sejarah kita akan menjadi modal besar sekali, meski ada hantaman dari luar namun bangsa kita mempunyai solusi cerdas, di mana mampu membaca semua perspektif yang datang," ujar dia.
Bukan tanpa sebab hal itu disampaikan Mochtar, dia mencontohkan bangsa Indonesia merupakan negara yang kuat.
"Salah satunya, ketika sistem demokrasi muncul yang langsung dicerna baik oleh bangsa kita, begitu juga ketika Bung Karno-Hatta dalam mencerna gagasan dasar bangsa dalam Pancasila," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaPemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya