Puluhan Perahu Nelayan akan Gelar Atraksi di Teluk Sabang
Merdeka.com - Perhelatan Sabang Marine Festival (SMF) 2023 bakal menampilkan pertunjukan budaya maritim khas dari wilayah ujung pulau Sumatera. Atraksi tarian kolosal 'Tuwah Bak Djaroe Panglima' akan membuka event nasional yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) itu. Ajang ini berlangsung mulai Jumat sampai Minggu 17-19 Maret.
"Tarian Tuwah Bak Djaroe Panglima menggambarkan tentang keberadaan hukum adat laut yang ada di Aceh, khususnya di Kepulauan Sabang," kata Ketua Pelaksana SMF 2023, T Zanuarsyah, Kamis (16/3).
Dia menyebut, tarian kolosal 'Tuwah Bak Djaroe Panglima' menampilkan lebih dari seratus penari. Selain itu, pada SMF 2023 juga akan ada Pawai Marine, yakni kegiatan para nelayan dengan melakukan atraksi laut di kawasan Teluk Sabang.
Zanuarsyah mengatakan Pawai Marine itu diikuti 20 perahu nelayan yang juga tampil langsung para pemain Rapai dan Panglima Laot.
Dia menjelaskan event Sabang Marine Festival tersebut selain untuk menggaet wisatawan berkunjung ke Sabang, juga mendorong geliat para pelaku ekonomi kreatif di Pulau Weh.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan puluhan booth untuk UMKM di ajang tersebut.
"UMKM yang akan dipamerkan nanti itu beragam, mulai dari kuliner, kriya juga wastra lokal, yang pastinya menampilkan nuansa daerah wisata dan oleh-oleh khas Sabang," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaSederet kuliner yang jarang dijumpai di Jakarta itu dapat mengobati kerinduan para perantau, terutama dari Tanah Minang, pada makanan khas kampung halaman.
Baca SelengkapnyaFestival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaKreatifitas dari uniknya dekorasi mobil pawai dan kostum peserta yang unik menambah kemeriahan festival ini
Baca SelengkapnyaKelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya