Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pulau Sabira, 'Penjaga Utara' Kepulauan Seribu yang terlupakan

Pulau Sabira, 'Penjaga Utara' Kepulauan Seribu yang terlupakan Pulau Sabira. ©istimewa

Merdeka.com - Meski memiliki keindahan alam yang mengagumkan tidak membuat Pulau Sabira, Kelurahan Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dilirik wisatawan lokal maupun asing. Padahal, tak hanya alamnya yang indah, Pulau Sabira juga memiliki objek sejarah yakni mercusuar Noord Wachter peninggalan zaman Belanda.

Mercusuar yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter itu didirikan sekitar tahun 1869 pada masa Raja Willem III. Mahalnya ongkos untuk berwisata ke Pulau Sabira ditengarai menjadi salah satu penyebab wisatawan jarang berkunjung.

Saking mahalnya, ongkos wisata ke Pulau Sabira tak beda jauh jika dibandingkan dengan ongkos berwisata ke Pulau Bali.

Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, Micky Musleh (28) mengatakan, ada dua kapal yang bisa disewa oleh para wisatawan yang hendak ke Pulau Sabira. Dua kapal itu adalah; kapal kayu di Muara Angke dan kapal cepat (speed boat) di Marina Ancol.

"Kalau kapal kayu di Muara Angke bisa disewa berkisar Rp 10 jutaan, tapi kalau kapal cepat di Marina Ancol bisa disewa berkisar Rp 15 juta-Rp 20 juta," jelas Micky, Kamis (19/6).

Micky menjelaskan, mahalnya harga sewa kedua kapal karena lokasi Pulau Sabira sangat jauh dibandingkan pulau lainnya. Apabila merujuk dari peta, posisi Pulau Sabira justru lebih dekat dengan Bandar Lampung ketimbang Jakarta. Maka dari itu, kata Micky, hanya orang berduit saja yang mau menyewa kapal tersebut ke Pulau Sabira.

Micky mengungkapkan, karena minimnya jumlah wisatawan di sana, maka para agen travel (pengusaha jasa wisata) juga sedikit yang menyediakan jasa wisata ke pulau yang memiliki luas sekitar 9,5 hektare ini.

"Sekalipun ada paket wisata, biasa jumlah wisatawan minimal 20 orang dan harga paketnya berkisar Rp 4,5 juta per orang," ujar Micky.

Oleh karenanya, di Pulau Sabira tidak ada penginapan seperti wisma, hotel atau rumah seperti di pulau lainnya. Para wisatawan bisa bermalam di rumah penduduk atau yang biasa disebut homestay.

Micky menilai, tingginya ongkos perjalanan menuju Pulau Sabira karena kurangnya fasilitas transportasi yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Padahal pulau yang disebut 'Penjaga Utara' ini memiliki potensi wisata yang tidak kalah dibandingkan pulau lainnya.

"Setahu saya beberapa tahun masih ada papal perhubungan (Dinas Perhubungan) menuju Pulau Sabira. Tapi kayaknya sekarang sudah tidak kelihatan lagi," ujar Micky.

"Di Pulau Sabira ada berbagai macam wisata, misalnya snorkeling, pantainya yang indah, populasi ikan yang tinggi bahkan mercusuar peninggalan Belanda. Sebetulnya potensi wisata di sini sungguh besar," pungkas Micky.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap
Ingin Kabur dari Serbuan Jepang, Ini Kisah Pelarian Orang-Orang Belanda di Pelabuhan Cilacap

Pelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya
Tari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya

Sejarah teri kecak dan juga makna gerakannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda
Sejarah Orang-orang Jawa Imigrasi ke Pulau Sumatera, Bekerja Jadi Buruh Tani Milik Belanda

Sejak tingginya aktivitas imigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, mereka menetap dan membentuk sebuah komunitas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak

Batu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Mercusuar Willem Toren III Aceh,  Dulunya Sistem Navigasi Peninggalan Belanda di Samudera Hindia
Sejarah Mercusuar Willem Toren III Aceh, Dulunya Sistem Navigasi Peninggalan Belanda di Samudera Hindia

Peninggalan sejarah di Kabupaten Aceh Besar ini merupakan salah satu dari 3 mercusuar yang pernah dibangun Belanda di dunia.

Baca Selengkapnya
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra

Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.

Baca Selengkapnya