Pulang Kampung, Panglima TNI Motivasi & Beri Tips Makan Menjes ke Aremania
Merdeka.com - Panglima TNI (Marsekal) Hadi Tjahjanto bertemu para Aremania (supporter Arema FC). Pertemuan selama lebih satu jam di halaman Balai Kota Malang, berlangsung hangat, blak-blakan dan penuh canda. Bahkan cerita kenakalan masa remaja hingga tips makan tempe menjes (tempe bongkrek) pun menjadi cerita inspirasi untuk Aremania.
"Gak duwe duwit mlebu Senaputra mbrobos. Saya kira semua sama saja. Udan-udan mulai usum jagung, nyolong jagung," kata Hadi Tjahjanto dengan logat Malangan di halaman Balaikota Malang, Minggu (3/3).
Cerita Hadi, saat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (AU), dirinya pulang kampung dan mengumpulkan warga di Singosari. Ia menyampaikan permohonan maaf dengan kenakalannya saat masih remaja.
"Saya menyampaikan begini, 'Pak mohon maaf kalau dulu, kalau jagungnya bapak berkurang memang saya curi. Kalau ada ayamnya yang tiga tinggal dua, ya memang teman saya yang nyuri. Saya cuma nunut (numpang) makan pupunya (pahanya)'," kata Hadi disambut tawa.
Hadi menceritakan, dirinya dilahirkan di Singosari dari keluarga orang tidak punya. Ibunya berjualan rujak cingur untuk mencari pendapatan tambahan, sementara ayahnya seorang tentara Aangkatan Udara (AU) berpangkat kopral dan pensiun menjadi Sersan Kepala.
Saat ini, Hadi menjabat sebagai Panglima TNI dan pulang ke kampung halaman di Kota Malang. Kampung itu ditinggalkan demi berkarir karena memang cita-citanya menjadi seorang tentara.
"(Menjadi Panglima TNI) Ternyata kampung saya lebih luas. Karena kampung saya sekarang dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. Tapi saya tetap harus datang ke tempat ari-ari saya di Singosari," ungkapnya.
Ketika di Jakarta, Hadi mengaku tetap menjalin hubungan dengan komunitas Aremania di Jakarta. Lewat salam kebanggaan, 'Salam Satu Jiwa Arema' terjalin keakraban.
Panglima pun mengaku memiliki cara untuk menguji seseorang itu Aremania asli atau bukan. Dia tanya seseorang itu tentang 'mendol', makanan khas Malang yang menjadi kesukaan Hadi.
"Eruh (tahu) mendol? Nggak Pak, wah berarti ini anggota kehormatan Arema ini. Lek mendol gak ngertI berarti duduk Arema (Kalau mendol tidak tahu berarti bukan Arema). Coba cari di google, yang ada satu-satunya di dunia ini ya hanya di Malang," katanya.
Saat di Jakarta, Panglima Hadi juga mengaku pernah meminta ke pembantunya dicarikan menjes atau tempe bongkrek. Tetapi tidak tahu tentang makanan khas orang Malang itu.
"Menjes iki opo? Lho gak ngerti. Nek hujan-hujan gini digoreng, rodok anget-anget, lombok, ono petese," kisahnya.
Panglima Hadi pun dengan gaya gurauannya memberi tips, cara makan menjes agar terasa nikmat. Bahkan cara itu dilakukan dengan tahapan-tahapan agar dipraktekkan para Aremania.
"Gini caranya, dingkluk (menunduk) mangan (makan) menjes dan petes dimakan pakai lombok. Jangan mendungak dulu kira-kira 5 detik. Setelah itu dongak, kalau swargo ketok, iku nikmat," katanya disambut tawa pengunjung yang hadir.
Kendati suasana pertemuan penuh tawa, Panglima TNI menyampaikan empat pesan kepada Aremania untuk dijalankan. Empat pesat tersebut adalah Arema harus Ksatria untuk tidak pantang menyerah, militan atau tidak takutnya untuk kebenaran, loyal kepada seniornya dan profesional dalam pertandingan yang selalu menunjukkan jati diri dan memiliki sopan santun, saling menghargai.
"IsyaAllah kalau itu semua kita jiwai, Salam Satu Jiwa sebagai Arema, ke mana saja berada dulure akeh (saudaranya banyak), teman banyak. Kunci kita setiap pertemuan adalah Salam Satu Jiwa," katanya.
Pada kesempatan itu, Hadi juga dinobatkan sebagai Ebese Kera Ngalam (Ayahnya Arek Malang). Penobatan tersebut ditandai lewat penyerahan karikatur bergambar dirinya sebagai seorang kiper.
"Terima kasih saya diberi gambar itu. Satu filosopi, kiper sebagai benteng terakhir jangan sampai kebobolan. Ingat bahwa negara kita negara besar, sangat-sangat besar. Mari kita jaga sama-sama, hindari perpecahan. Kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari Arema sinilah kita bisa menjaga NKRI. Untuk itu tunjukkan sportivitas yang tinggi," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaTak ada perjuangan dan kerja keras yang terbuang percuma. Sosok perwira TNI muda yang satu ini buktinya.
Baca SelengkapnyaMeski hujan deras, pendukung yang hadir dalam pesta rakyat tetap bertahan menikmati acara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaAnies meminta semua pendukungnya mengikuti aturan dan ikut hadir mendengarkan putusan bersama.
Baca SelengkapnyaPrajurti TNI putra Papua bagikan cerita saat menjalin asmara dengan anak Bupati. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaAda beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya