Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pria Paruh Baya Diculik, Diperas & Diteror Usai Dituduh Lecehkan Wanita, Ujungnya Tewas Gantung Diri

Pria Paruh Baya Diculik, Diperas & Diteror Usai Dituduh Lecehkan Wanita, Ujungnya Tewas Gantung Diri

Pria Paruh Baya Diculik, Diperas & Diteror Usai Dituduh Lecehkan Wanita, Ujungnya Tewas Gantung Diri

Para pelaku sudah ditangkap.


Kepolisian Resor Malang, Polda Jatim, mengungkap kasus penculikan dan pemerasan seorang pria paruh baya di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kasus ini terungkap setelah polisi menemukan kejanggalan pada korban yang ditemukan meninggal gantung diri di rumah orang lain.

Wakapolres Malang, Kompol Wisnu S Kuncoro memaparkan, kasus tersebut berawal dari ditemukannya korban, Abdul Gofur (54) warga Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ditemukan, posisi leher tergantung di sebuah rumah Jalan Imam Bonjol RT 02 RW 10 Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (16/11) lalu.


Saat itu, polisi menemukan kejanggalan karena korban sehari-hari tidak tinggal di rumah tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan fakta lain. Yakni, terdapat serangkaian tindak pidana berupa penculikan disertai kekerasan dan pemerasan terhadap korbam.

"Korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri," kata Kompol Wisnu saat konferensi pers di Mapolres Malang, Sabtu (18/11).

Serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan dilakukan terhadap 17 saksi. Sampai akhirnya meringkus lima orang pelaku.

Pria Paruh Baya Diculik, Diperas & Diteror Usai Dituduh Lecehkan Wanita, Ujungnya Tewas Gantung Diri

Mereka diduga terlibat dalam aksi penculikan dan kekerasan terhadap korban sebelum akhirnya korban melakukan bunuh diri.

Para pelaku diamankan KS (41) warga Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan, SB (39) warga Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir, RM (50) warga Desa Sumbermanjing Wetan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, MW (43) warga Desa Tanggung, Kecamatan Turen, dan RS (45) warga Desa Bumirejo Kecamatan Dampit.

Pria Paruh Baya Diculik, Diperas & Diteror Usai Dituduh Lecehkan Wanita, Ujungnya Tewas Gantung Diri

Duduk Perkara

Kronologi bermula, Rabu (15/11) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban dijemput dari rumahnya kemudian dipaksa menuju ke rumah salah satu pelaku di Desa Tanggung, Kecamatan Turen. Para pelaku beralasan korban terlibat masalah asusila dengan teman perempuan pelaku.

Selama di rumah tersebut, korban kerap mendapatkan aksi penganiayaan berupa pemukulan berulang kali pada bagian perut hingga wajah. Tak hanya itu, para pelaku juga meminta uang tebusan sejumlah Rp30 juta kepada korban untuk menyelesaikan asusila yang dituduhkan.

" loading="lazy">

"Tersangka meminta tebusan sejumlah Rp30 juta, dan korban mencoba berkomunikasi kepada keluarga, namun keluarga tidak bisa menyanggupinya," jelasnya.


Hingga kemudian pada Kamis (16/11), korban yang merasa frustasi kemudian berasalan ke kamar mandi yang selanjutnya korban ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Motif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.

Akibat perbuatannya, para tersangka akan dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 328 KUHP dan Pasal 333 KUHP tentang penculikan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, serta Pasal 368 KUHP terkait pemerasan.

“Ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun, 8 tahun, 5 tahun, dan 9 tahun,” pungkasnya.<br>

“Ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun, 8 tahun, 5 tahun, dan 9 tahun,” pungkasnya.

ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang Pinjol Belum Dicopot
ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang Pinjol Belum Dicopot

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat itu belum dicopot dari jabatannya karena masih dalam pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak

Dalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.

Baca Selengkapnya
Pejuang Wadas Dukung Prabowo-Gibran: Pemimpin Kerja Nyata Tak Basa Basi
Pejuang Wadas Dukung Prabowo-Gibran: Pemimpin Kerja Nyata Tak Basa Basi

Selain itu, mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut, serta ekonomi hijau yang fokus pada pembangunan berkelanjutan dan penurunan risiko lingkungan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona

Rombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.

Baca Selengkapnya
Yatim sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan
Yatim sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan

Ayahnya meninggal dunia saat ia masih 3 tahun. Keterbatasan ekonomi membuat hidupnya sejak kecil penuh perjuangan. Kini ia tengah berusaha meraih mimpi besarnya

Baca Selengkapnya
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol
Heru Budi Copot Kepala Seksi Paksa PPSU Kelapa Gading Barat Utang ke Pinjol

Kasie Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat dinonaktifkan usai menjalani pemeriksaan pelanggaran di Inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sosok Anggota Paspampres Penculik dan Pembunuh Pemuda Aceh
Sosok Anggota Paspampres Penculik dan Pembunuh Pemuda Aceh

Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.

Baca Selengkapnya
Sosok Keluarga Bunuh Diri di Malang di Mata Tetangga Dikenal Baik, Secara Ekonomi Cukup
Sosok Keluarga Bunuh Diri di Malang di Mata Tetangga Dikenal Baik, Secara Ekonomi Cukup

Sang suami dikenal tetangga rutin mengikuti jamaah tahlil, kerja bakti lingkungan dan salat berjamaah di masjid.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran
Cerita Pilu Siswa di Madura Tak Mampu Beli Seragam, Rela Pakai Celana Kakaknya yang Kebesaran

Banyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.

Baca Selengkapnya