Presiden Ceko kagumi koleksi pusaka Keraton Yogyakarta

Merdeka.com - Presiden Republik Ceko Vacklav Klaus bersama istri Klausova dan rombongan berkesempatan melihat pusaka koleksi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Mereka berada di Yogyakarta dalam kunjungan singkat sebelum ke Jakarta.

Rombongan Presiden Ceko melihat-lihat pusaka berupa keris, tombak, dan pakaian yang dipajang di ruang pamer Tratag Proboyekso, Keraton Yogyakarta, Minggu (8/7). Mereka berada di tempat itu selama sekitar 15 menit.

Presiden Ceko yang didampingi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X dan istri GKR Hemas serta Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Mallarangeng, kemudian melihat gamelan yang sedang ditabuh para niyaga abdi dalem keraton.

Usai melihat gamelan, Presiden Ceko bersama rombongan meninggalkan keraton sekitar pukul 16.20 WIB menuju Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto untuk bertolak ke Jakarta.

Selama di keraton, Vacklav Klaus tidak mengadakan pertemuan dan pembicaraan khusus dengan Sultan. Presiden Ceko berada di keraton sekitar 25 menit.

Presiden Vacklav Klaus bersama istri Klausova dan rombongan tiba di keraton sekitar pukul 15.55 WIB. Mereka disambut Sultan dan GKR Hemas yang didampingi putrinya GKR Maduretno dan GKR Bendara di Regol Dono Pertopo.

Saat penyambutan, GKR Hemas memberikan rangkaian bunga kepada Klausova. Selanjutnya, mereka masuk keraton diiringi alunan musik gamelan.

Usai kunjungan Presiden Ceko Vacklav Klaus di keraton, Sultan mengatakan tamunya itu hanya sebentar di keraton karena waktunya singkat. Presiden Ceko dan rombongan harus segera bertolak ke Jakarta.

"Kedatangan Presiden Ceko hanya kunjungan biasa, tidak ada agenda lainnya. Beliau dan rombongan hanya melihat-lihat barang keraton," katanya.

Menurut dia, selama ini antara Praha dan Yogyakarta telah terjalin kerja sama di bidang kebudayaan dan pendidikan. Kerja sama telah terjalin sekitar 10 tahun lalu.

"Selain itu, pemerintah Ceko juga membantu membuatkan desain atau 'masterplan' bandara internasional Yogyakarta yang baru," kata Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).