Prasasti 25 baris tulisan jawa kuno ditemukan di Candi Kedulan
Merdeka.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY menemukan prasasti baru di sekitar Candi Kedulan yang merupakan candi Siwa di Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Rabu (29/7). Diduga prasasti tersebut merupakan sambungan atau masih berkaitan dengan dua buah prasasti yang ditemukan pada tahun 2002 silam.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pelestarian BPCB DIY, Wahyu Astuti menjelaskan prasasti tersebut ditemukan di antara Perwara Candi Kedulan di kedalaman 3 meter. Saat ditemukan prasasti dengan tinggi 76 cm, lebar 78 cm dan tebal 15 cm tersebut sudah dalam kondisi terbelah menjadi dua bagian.
"Candi Kedulan sendiri merupakan candi Siwa, diperkirakan dibangun pada tahun 869 Masehi. Candi ini ditemukan pada tahun 1993 lalu tahun 2002 kita mendapatkan dua prasasti, dan sekarang kita menemukan satu prasasti lagi," katanya saat ditemui merdeka.com, Kamis (30/7).
Dari ukuran, prasasti yang batu ditemukan ini berukuran lebih besar daripada dua prasasti sebelumnya. Prasasti tersebut ditulis dengan tulisan jawa kuno dengan panjang 25 baris, sementara dua prasasti sebelumnya hanya berisi tulisan jawa kuno sepanjang masing-masing 14 baris.
"Dua prasasti sebelumnya yaitu prasasti Sumundul dan Pananggaran. Isinya menceritakan tentang pembangunan bendungan untuk desa Sumundul dan Pananggaran dan peraturan pembayaran pajak bagi yang memanfaatkan bendungan itu," urainya.
Untuk memastikan isi dari prasasti yang baru ditemukan pihak BPCB akan meminta bantuan dari pakar Epigrafi, Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, UGM untuk menerjemahkan prasasti tersebut.
"Kita tidak tahu apa isinya. Kalau saya sendiri menduga itu masih terkait dengan prasasti sebelumnya. Saya sih berharap prasasti ini isinya penjelasan siapa yang membangun candi Kedulan, untuk siapa, lalu penjelasan bendungan itu," tambahnya.
Ditemukannya prasasti baru tersebut diharapkan informasi tentang candi Kedulan menjadi lengkap. Sebelumnya arca Nandi Candi Kedulan yang selama ini dicari juga baru ditemukan BPCB. Arca Nandi tersebut merupakan bagian penting dalam Candi Siwa.
"Berturut-turut kita menemukan arca Nandi, tapi kepalanya tidak ada. Terus kemarin bulan puasa kepala Nandi ditemukan. Sekarang prasasti, semoga ini menjadi lengkap," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaSaking kentalnya nuansa Hindu di sini, lokasi pura kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaObrolan Hadi Tjahjanto Sebelum Pelantikan, Dipuji Menteri PDIP hingga Diberi Pesan Wiranto
Baca SelengkapnyaDi Pondok Pesantren Al Hasaniyah, Mardiono mendapatkan doa dari para kiai hingga ribuan santri untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPada 2024 ini Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun.
Baca Selengkapnya