PPNI Ingatkan Jangan Sampai Daerah jadi Episentrum Covid-19 Akibat Warga Nekat Mudik
Merdeka.com - Menekan angka penyebaran virus corona, pada Jumat (24/4) pemerintah telah menerapkan larangan mudik bagi masyarakat. Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang tetap nekat mudik walau telah dilarang.
Menanggapi situasi itu, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah menilai, berarti larangan tersebut belum didengar oleh masyarakat. Padahal tujuannya adalah untuk mencegah episentrum virus di daerah.
"Walau itu adalah kebijakan dari pemerintah dan bukan ranah dari organisasi profesi. Tetapi, kalau dilihat larangan mudik tidak didengar masyarakat," ujar Harif saat dihubungi merdeka.com, Senin (4/5).
"Padahal larangan mudik itu supaya tidak muncul episentrum penyebaran virus corona di daerah-daerah. Apalagi masih banyak di daerah itu yang masih kekurangan tenaga medisnya," tambahnya.
Menurutnya, jika terjadi episentrum baru di daerah akibat banyaknya para pemudik. Hal itu, akan membuat semakin sulitnya penanganan dan pencegahan virus corona, maka perlu kerjasama kesadaran masyarakat.
"Jika ini mungkin sudah terjadi, masyarakat harus saling bekerja sama sadar akan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan, jangan berkumpul. Supaya mencegah hal itu terjadi," kata dia.
Siapkan Tenaga Medis Atasi Lonjakan Pasien Covid-19
Atasi potensi-potensi lonjakan angka pasien corona, sampai saat ini hampir setiap hari PPNI selalu memberikan pembekalan-pembekalan bagi para perawat secara online. Bertujuan untuk melatih dan terus meningkatkan kualitas perawat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Kita sudah hampir setiap hari selalu memberikan pembekalan bagi para perawat khususnya. Sedangkan kita, juga terus melakukan perekrutan relawan agar kuantitas tenaga medis di daerah itu cukup," tuturnya.
Dari kesemuanya, ungkap Harif, dirinya sangat mengharapkan kepatuhan masyarakat atas anjuran dan imbauan-imbauan dari pemerintah.
"Saya berpikir, jika masyarakat memang tetap bandel, jadi kita tenaga medis yang lebih baik di rumah lockdown di rumah. Karena kepatuhan masyarakat itu berpengaruh terhadap penyebaran virus," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya