Polri endus 5 teroris Bali siapkan aksi teror

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Timur Pradopo memastikan lima orang yang ditembak di Bali merupakan kelompok teroris. Mereka merupakan DPO perampokan Bank CIMB Niaga di Medan. Polisi masih terus mengejar jaringan kelompok itu yang berhasil melarikan diri.

"Tentunya ini berangkat dari TKP yang ada di Medan. Jadi perampokan, kemudian ada kaitan masalah teror," ujar Timur di Gedung Kemenkeu, Senin (19/3).

Menurut Timur, polisi masih terus menyelidiki jaringan teroris Bali. Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyatakan kelima orang yang ditembak mati merupakan kelompok terorisme jaringan Solo.

"Sekali lagi, nanti akan berkembang dan sekarang akan terus dikembangkan dari beberapa penyidikan yang ada di Bali," katanya.

Timur juga belum dapat memastikan apakah kelima teroris itu melarikan diri dari Medan.

"Sekali lagi semua berkembang penyidikan dari Medan, kita tunggu penyidikannya," ujar Timur.

Densus 88 menggerebek para terduga teroris di dua lokasi pada Minggu malam. Pertama di Jl Danau Poso, Sanur, Denpasar. Kedua berada di Jl Gunung Soputan, Denpasar.

Di lokasi pertama polisi menembak mati tiga orang yaitu, UH alias Kapten, Dd (27) dan M alias Abu Hanif (30). Di lokasi berikutnya, dua orang yaitu, HN (32) dan AG (30) ditembak mati.

Para terduga teroris diduga hendak merampok toko emas, kafe dan money changer. Polisi telah mengintai mereka selama sebulan. HN merupakan DPO kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan.