Polri akui polisi tembak Honda City dan anak kandung langgar SOP
Merdeka.com - Belum selesai kasus penembakan satu keluarga yang mengendarai sebuah mobil Honda City oleh anggota polisi di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Polri kembali mendapat sorotan dari publik. Kali ini, seorang anggota polisi di Bengkulu tak sengaja menembak anak kandung hingga tewas lantaran dikira sebagai pelaku pencurian.
Karopaminal Divpropam Mabes Polri Brigjen Baharuddin Djafar mengakui dari kedua kasus ini anggotanya lalai dalam mengikuti standar operasional prosedur (SOP) penggunaan senjata api.
"Kedua kasus ini, aspek pengamanan kelalaian ada yang tidak mengikuti SOP. Melanggar aturan," kata Baharuddin dalam sebuah diskusi bertajuk 'Penggunaan Senjata Api Oleh Polri' di Jakarta, Kamis (27/4).
Menurut dia, setiap anggota memang diberikan kewenangan atau diskresi. Namun, jika berakibat fatal dan merugikan orang banyak apa lagi yang tidak bersalah, anggota harus menerima konsekuensi dari tindakannya.
"Dia harus pandai tindakan itu diberlakukan diskresi. Kalau salah ya itu kosekuensi dia," ujar dia.
Baharuddin mengungkapkan, untuk mengevaluasi dua peristiwa ini, Polri akan melakukan tes psikologi secara rutin kepada anggota. Dia berharap dengan begitu, anggota Polri nantinya lebih profesional dalam menggunakan diskresi.
"Kita menempatkan profesional. Kita berikan ruang yang penting tadi asasnya tidak melanggar asas keseimbangan," pungkas Baharuddin.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaMendapati seorang pengendara yang sedang mendorong motornya di tengah derasnya hujan, dua pria ini langsung membantunya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan tersangka FA merupakan taruna yang berperan memanggil korban turun dari lantai tiga ke lantai dua.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaMomen lucu dua polisi mewarnai gambar di tengah tugasnya.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca Selengkapnya