Polisikan profesor karena disebut bodoh, Hakim Sarpin diperiksa
Merdeka.com - Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Sarpin Rizaldi, sore tadi mendatangi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Kedatangan hakim yang mengabulkan praperadilan Komjen Budi Gunawan tersebut, terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dituduhkan kepada bekas Hakim Agung Prof Dr Komariah Emong Sapardjaja.
"Diperiksa sebagai saksi menyangkut laporan pencemaran nama baik," kata Sarpin kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya (26/3).
Selanjutnya, Hakim Sarpin tidak banyak berkomentar saat ditanya para awak media. Dia hanya menjawab singkat dan langsung masuk ke ruang penyidikan.
"Saya sudah menjalankan kewajiban saya. Saya sebagai pelapor, saya dipanggil sebagai saksi, saya sudah terangkan, hal lainnya pengacara saya yang menyampaikan," lanjutnya.
Tiba pukul 16.30 Wib, Sarpin keluar gedung Ditreskrimsus pada pukul 18.30 WIB. Dalam pemeriksaan, dia mengaku disuruh menjawab 16 pertanyaan.
Aga Khan, pengacara Sarpin, mengatakan kliennya melaporkan pencemaran nama baik melalui media elektronik yang diduga dilakukan Komariah, dengan nomor LP/952/III/2015/PMJ/Dit Reskrimsus tertanggal 13 Maret 2015.
Pernyataan Komariah terkait putusan Sarpin yang memenangkan gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Di sebuah media online, Komariah menyebut Sarpin sebagai hakim bodoh.
Pasal yang disangkakan dalam kasus ini yaitu, Pasal 310 KUHP, Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (1), UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaBrigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, pengacara Firli menyebut ada tiga profesor diajukan menjadi saksi meringankan. Salah satunya Prof Yusril Ihza Mahendra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Brigjen Hengki Haryadi sebut dua sosok penting dalam kesuksesan kariernya di Polri.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca Selengkapnya“Mohon maaf banget kepada tim dari Polsek Tambora yang saya tiba-tiba udah berpikir negatif," kata Saipul
Baca Selengkapnya