Polisi Minta Sopir Kontainer di Tanjung Priok Tak Takut Melaporkan Pungutan Liar
Merdeka.com - Polisi mengingatkan kepada seluruh pengusaha pengirim barang atau ekspedisi agar tidak takut terhadap aksi premanisme yang kerap meresahkan para sopir kontainer. Polisi meminta agar aksi pungutan liar yang kerap dialami sopir pengantar barang milik perusahaan ekspedisi melapor.
"Kami sampaikan juga kepada pemilik trailer, tidak usah takut. Pada pengusaha -pengusaha kendaraan yang memang mengangkut barang-barang yang kemarin sudah kita lakukan pengungkapan atas tindakan preman-preman yang ada, tidak usah takut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolres Jakarta Utara, Senin (28/6).
Dia menegaskan bahwa TNI-Polri akan terus memberikan penjagaan kepada para sopir kontainer supaya terbebas dari tindakan premanisme maupun pungutan liar (pungli). Sebab, tindakan tersebut dapat mengganggu perekonomian.
Terlebih, dalam waktu singkat pihaknya telah berhasil mengungkap tindakan pungli yang kerap terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Di mana para pelakunya bukan saja para preman, namun sampai para pegawai yang menyimpang melakukan pungli.
"Ini yang perlu saya katakan juga kepada pengusaha-pengusaha trailer tidak usah takut. Segera laporkan ke kami apabila menemukan atau ada indikasi preman- preman yang coba mengganggu kendaraan- kendaraan truk-truk angkutan trailer-trailer," kata Yusri.
"Ini yang masuk ke pelabuhan ini kalau masih ada yang ganggu preman-preman lagi segera laporkan kami akan tindak tegas. Kapolda sudah nenyampikan kami akan kejar semua pelaku-pelaku itu, karena itu menghambat perekonomian," tambah Yusri.
Dalam kasus yang menyerang para sopir truk kontainer, terbatu terjadi di di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (26/6) lalu. Tatkala seorang pengemudi Pajero Sport berinisial OK alias OT dengan arogannya menganiaya sopir kontainer, hanya karena tak terima diklakson.
"(Pelaku) Merasa karena diklakson terlalu besar oleh si truk sehingga dia emosi kemudian memukul," ucap Yusri.
Bahkan walau sudah sempat dilerai, pelaku dengan nekat masih saja melakukan pemukulan terhadap korban memakai benda tumpul, tak cuman korban dia juga merusak kaca kontainer.
"Sehingga timbul emosinya bahkan dua kali sempat di lerai oleh orang yang dijalan, yang menggunakan kaos loreng (Security perusahaan). Tapi turun lagi bahkan memecahkan kaca dari kontainer," katanya.
Akibat tindakan arogan itu, sopir kontainer mengalami luka retak pada tangan kanan dan sejumlah luka ringan lainnya. Pemukulan tersebut terjadi saat korban turun setelah dihadang pelaku di sekitaran Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu (26/6) lalu.
"Korbannya sempat dipukul sampai tulangnya retak ini pada saat turun pertama yang melalui kaca mungkin keliatan," ungkap Yusri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melanggar lalu lintas di tol dihentikan oleh polisi, namun bukannya ditilang malah dikasih hadiah uang.
Baca SelengkapnyaKasus ini merupakan aksi tabrak lari, polisi masih mengejar sopir truk
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal polisi berani ubah pos lantas jadi kantor provos usai kerap jadi ladang pungli anggota. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaPengiriman surat tilang akan dilakukan secara berkala.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan truk yang bau terasi mengalami pecah ban, si sopir bukannya pakai masker malah pakai helm.
Baca Selengkapnya