Polisi gerebek penampungan trafficking di Batam, 14 korban diamankan
Merdeka.com - Kejahatan perdagangan manusia kembali terbongkar di Kota Batam, Jumat (29/1). Sebanyak 14 orang disekap, bahkan satu korban perempuan ternyata masih di bawah umur.
"Pulang rapat penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk tindak pidana perdagangan orang di Pemko Batam kemarin, saya mendapat informasi tentang larinya seorang ibu dari sebuah penampungan ilegal di daerah Melcem," kata aktivis anti perdagangan manusia, Romo Pascal, saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/2).
Dari pengakuan ibu tersebut, lanjut Pascal, di penampungan itu mereka ada banyak orang yang bernasib sama. Termasuk seorang anak perempuan di bawah umur merupakan kerabat dari ibu itu.
"Mereka dijanjikan bekerja di Batam dengan gaji yang besar, bahkan hitungan Dollar," tambah Pascal.
Menurut Pascal, orang-orang disekap itu dipaksa mengurus paspor dengan harga mahal, dan potongan upah tak masuk akal buat dipekerjakan ke Malaysia. Padahal, mereka belum tahu pekerjaan apa bakal diberikan.
"Saya mendatangi ibu tersebut, mendengarkannya, dan kemudian melapor ke Polsek Batu Ampar dan bersama-sama anggota langsung bergerak menuju tempat penampungan tersebut," ujar Pascal.
Bersama polisi, Pascal mencari penampungan itu. Setelah menemukannya, mereka melakukan penyergapan dan berhasil menangkap tekong, dan mengamankan 13 orang disekap. Pada saat penggerebekan tidak ada perlawanan dari penjaga rumah.
"Puji Tuhan tidak terjadi perlawanan dari penjaga penampungan tersebut, walaupun sebenarnya saya sudah siap dengan memasang wajah sangar warisan nenek moyang, dan kuda kuda di posisi paling aman untuk kabur," kata pria kelahiran Flores 36 tahun silam dengan sedikit bercanda.
Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri), AKBP Hartono, belum memberikan keterangan soal terbongkarnya kasus perdagangan orang itu. Telepon ditujukan ataupun pesan pendek ditinggalkan belum dijawab.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya