Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia
Sudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Eko menyebut pengembangan mobil listrik berbasis hidrogen itu dinilai cocok untuk kendaraan berukuran besar. Misalnya untuk transportasi bus ataupun truk.
Anak Buah Menko Airlangga Lirik Mobil Listrik Hidrogen: Potensial untuk Transportasi di Indonesia
Pemerintah Indonesia tengah mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Salah satunya menggenjot kendaraan listrik berbasis baterai.
Pada konteks rendah emisi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melihat adanya potensi kendaraan listrik berbasis hidrogen.
Kendaraan jenis ini digadang cocok sebagai pilihan di masa depan.
"Jika bicara zero emission vehicle, sebetulnya tidak hanya mobil listrik berbasis baterai, tapi ada juga berbasis hidrogen," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian, Eko Harjanto, dalam Investortrust Future Forum, di Jakarta, Kamis (16/5).
Dia mengatakan, sudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Teknologi ini disebut lebih ramah lingkungan dan disebut lebih cocok untuk dijadikan alat transportasi masa depan.
"Hydrogen fuel cell menjadi teknologi yang menjanjikan untuk menghasilkan listrik tanpa emisi karena satu-satunya produksi sampingan dari reaksi tersebut adalah air," ucapnya.
"Hydrogen fuel cells hadir sebagai solusi energi bersih yang potensial untuk sektor transportasi di Indonesia," sambungnya.
Eko menyebut pengembangan mobil listrik berbasis hidrogen itu dinilai cocok untuk kendaraan berukuran besar. Misalnya untuk transportasi bus ataupun truk.
"Hal ini dapat mencakup pengembangan kendaraan cell bahan bakar hidrogen seperti kendaraan bus dan truk," kata dia.
Peluang Industri Kendaraan Listrik Indonesia
Lebih lanjut, Eko mengatakan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia saat ini menjadi saat yang tepat. Misalnya bagi kendaraan listrik berbasis baterai.
Mengingat lagi, Indonesia menyimpan cadangan nikel, sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
Diketahui, sejumlah perusahaan kakap global kendaraan listrik akan mengucurkan investasinya di dalam negeri.
"Pengembangan industri kendaraan listrik Indonesia saat ini mendapatkan momentum yang baik dengan telah didukung oleh kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia yang banyak digunakan dalam produksi kendaraan listrik sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik," urainya.
"Pemerintah telah mendorong tren kendaraan listrik karena lebih ramah lingkungan," pungkas Eko.