Polisi Berhasil Gali Keterangan D Istri Panca, Untuk Bongkar Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa
Keterangan saksi juga masih terus digali, termasuk untuk mengetahui motif pembunuhan dilakukan.
Keterangan saksi juga masih terus digali, termasuk untuk mengetahui motif pembunuhan dilakukan.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan melakukan tes kejiwaan terhadap P, ayah pembunuh empat anak di Jagakarsa. Tes dilakukan untuk mengetahui apakah P mengalami gangguan kejiwaan hingga tega menghabisi nyawa keempat anaknya secara sadis.
“Dalam waktu dekat kami akan lakukan kegiatan pemeriksaan tes kejiwaan terhadap pelaku P untuk mengetahui sejauh mana peran dan motif yang pelaku lakukan terhadap tindak pidana pembunuhan yang terjadi di Kebagusan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro usai pemakaman di Bedahan, Depok, Minggu (10/12).
Untuk mengungkap kasus ini pihaknya bekerjasama dengan sejumlah pihak. Yaitu UPT P3A dan Kementrian Perlindungan Anak.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
Penyidik masih terus mendalami kasus ini. Keterangan saksi juga masih terus digali, termasuk untuk mengetahui motif pembunuhan dilakukan.
“Hari ini kami berhasil untuk meminta keterangan dari ibu D selaku ibu korban,” ungkapnya.
Usai membunuh keempat anaknya, P berusaha bunuh diri. Namun upayanya keburu diketahui tetangga. P ditemukan dalam kondisi lemas di kamar mandi. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan. Saat ini kondisinya sudah membaik.
“Pelaku sudah membaik. Istrinya hari ini bisa hadir sama-sama dalam rangka pemakaman korban,” katanya.
Tersangka pembunuhan empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah (45) mengungkap keinginan untuk melihat momen terakhir anaknya yang dimakamkan, Minggu (10/12) hari ini.
Keinginan itu disampaikan pengacara Panca, Amriadi Pasaribu usai bertemu dengan kliennya yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain keinginan itu, Amriadi pun turut menggambarkan kalau Panca sangat sedih dan menyesal atas perbuatannya yang tega menghabisi nyawa keempat anaknya.
“kepada anak-anaknya turut berduka cita atas hilangnya anak yang tidak bersalah. Dan saya juga mewakili klien, sama keluarga besar, dan seluruhnya. Kalau untuk pesan dari P, itu dia merasa sedih,” tuturnya.
Namun demikian, Amriadi tidak bisa bicara lebih banyak menjelaskan terkait duduk permasalahan kasus pembunuhan ini. Sebab, dirinya masih perlu mempelajari keterangan yang sudah didapatnya dari Panca.
“Dia sudah bercerita ke saya dan saya masih mempelajari terkait peristiwa. Itu saya pelajari dulu semuanya, saya tidak bisa menelaah itu (keterangan). Harus berdasarkan file-file dokumen yang harus saya pelajari,” tuturnya.
Polisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaMotif cemburu ini didapat setelah penyidik memeriksa sebanyak 13 saksi dan sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaKepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaKisah menarik datang dari dua pria yang beruntung. Mereka adalah seorang polisi dan PNS Polri.
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca SelengkapnyaPara anak jenderal Polri mengikuti jejak sang ayah menjadi anggota polisi.
Baca Selengkapnya