Polda Metro periksa 10 saksi kasus UPS, termasuk kepala sekolah
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya hari ini menjadwalkan pemeriksaan terhadap 10 saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi pengadaan "Uninterruptible Power Supply" (UPS) dalam APBD DKI Jakarta tahun 2014.
"Ada 10 saksi yang akan diperiksa penyidik pada Rabu mulai pukul 10.00 WIB," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul melalui pesan singkat, di Jakarta, Rabu (11/3).
10 Saksi yang akan menjalani pemeriksaan terdiri atas enam orang penyedia jasa, tiga orang pegawai Suku Dinas Pendidikan Menengah dan seorang kepala sekolah yang menerima UPS.
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 17 orang saksi termasuk mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jakarta Barat Alex Usman dan mantan Kasudin Pendidikan Jakarta Pusat Zaenal Soleman, serta beberapa kepala sekolah.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengindikasikan proses pengadaan UPS terjadi mark up sehingga diduga ada unsur pelanggaran hukum.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan adanya pencantuman dana siluman pada APBD DKI Jakarta 2014 hingga mencapai Rp 12,1 triliun.
Salah satu dana siluman yakni pengadaan UPS pada 49 sekolah yang menghabiskan dana sekitar Rp 5,8 miliar per sekolah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pencabulan itu dilaporkan sesuai LP/B/394/11/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tertanggal 07 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu dinilai sebagai petunjuk dari Kejati DKI Jakarta yang kaitannya dengan penyelesaian berkas perkara.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaTersangka SN ditangkap petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kediaman pribadi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaHasil suara sah ini diketahui setelah adanya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya, Jumat (15/12) pagi, melimpahkan berkas perkara tersangka Firli Bahuri, Ketua nonaktif KPK yang diduga memeras SYL.
Baca SelengkapnyaDugaan penggelembungan suara yang terjadi di Depok memicu protes dan unjuk rasa.
Baca Selengkapnya