Polda Metro Jaya Bongkar Eksploitasi 91 Anak di Bawah Umur, 15 Germo Ditangkap
Merdeka.com - Polda Metro Jaya membongkar kasus prostitusi online sejak 7 Januari hingga 23 Februari 2021. Tercatat ada 286 pekerja seks komersial (PSK) dikoordinir 15 pemuda. Mirisnya, 91 PSK itu masih berusia anak-anak. Mereka ada yang berstatus pelajar.
"91 orang PSK kategori anak di bawah umur, jadi masih di bawah 18 tahun. Ada yang masih sekolah, ada yang putus sekolah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (25/2).
Yusri mengatakan, kasus itu terungkap berdasarkan laporan masyarakat. Dari penyelidikan itu ditangkap 15 orang yang merupakan koordinator para PSK tersebut.
"Awalnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat. Kemudian dikembangkan ke beberapa orang hingga terbongkarlah bahwa mereka (15 orang) satu jaringan," ucap dia.
Yusri menjelaskan, 15 orang germo awalnya berkenalan dengan beberapa orang perempuan melalui media sosial seperti facebook, instagram, dan twitter hingga menemukan 286 perempuan.
Ketika sudah saling mengenal dekat satu sama lain, kata Yusri, para germo menawarkan para perempuan di bawah umur itu untuk dipekerjakan sebagai pemuas nafsu birahi para lelaki hidung belang. Mereka dijanjikan mendapatkan bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan.
"Para pelakunya 15 orang ini modusnya berkenalan, berteman, ada dipacari, jadi bagaimana caranya supaya dia dapatkan link untuk melakukan itu loh," ujar dia.
Yusri menerangkan, 15 germo membuat sebuah akun di aplikasi pesan instan untuk mempromosikan perempuan-perempuan yang berada di bawah naungan. Dia menyebut, tarifnya berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu sekali kencan.
"Di aplikasi Michat dia tawarkan ke pria hidung belang. Tarifnya cukup Rp 300 ribu," ucap dia.
Yusri menyampaikan dalam menjalankan bisnis prostitusi 15 pemuda sangat rapih. Dia mengantar dan menjemput perempuan untuk di hadapkan ke pelanggan. Biasanya, mereka menyewa hotel-hotel di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
"15 pemuda ini sebenarnya germo semua. Tapi kalau ada yang tidak dapat pelanggan, terus pemuda itu jemput atau antar perempuan itu maka akan diupah Rp 50 ribu," ujar dia.
Saat ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menggali keterangan dari para germo. Tak menutup kemungkinan ada jaringan lain yang belum terbongkar.
"Kita akan dalami terus apakah ada laporan tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaSebanyak 28 personel Polda Metro Jaya dipecat tidak dengan hormat (PTDH) akibat sejumlah pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaTersangka SN ditangkap petugas Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di kediaman pribadi kawasan Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Bersama-sama kita mempersiapkan hal ini dengan baik guna mencegah terjadinya potensi gangguan keamanan," katanya
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya telah resmi menahan Anggota Damkar Jakarta Timur inisial SN selaku tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya
Baca SelengkapnyaGestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaKepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya