Pilu Tenaga Medis, Tak Disapa Tetangga Sejak Tahu Ia Merawat Pasien Covid-19
Merdeka.com - Tenaga medis sebagai garda terdepan kini sedang disibukkan dengan melonjaknya pasien terkait Covid-19. Banyak diantara mereka yang memilih tidak pulang ke rumah karena khawatir malah membawa penyakit menular tersebut.
Seperti Selvi Akina. Salah satu perawat di RS Persahabatan ini sudah satu bulan lebih tidak pulang ke rumah. Pun ia harus menahan rindu kepada suami serta anak balitanya yang belum genap 2 tahun.
Selvi mengisahkan, ia sempat dijauhi tetangga setelah mengetahui dirinya merupakan tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Tetangga yang biasanya menegur, kali ini malah menjauhinya.
"Kalau stigma negatif di lingkungan banyak. Dari yang takut ketemu yang awalnya suka negur semenjak tahu saya merawat (pasien) Covid-19 semua berubah," ungkapnya kepada Liputan6.com, Rabu (22/4).
Karena semakin bertambahnya pasien Covid-19, ia memilih tidak pulang ke rumah. "Khawatir ya, tapi semenjak merawat (pasien) Covid-19 saya enggak pernah pulang ke rumah," kisah Selvi.
Dia mengatakan sudah satu bulan lebih tak pulang ke rumah bercengkrama dengan anak dan keluarganya. Hal ini yang membuat batinnya kadang merasa pilu.
Ia mengaku bersua dengan sang anak dan suaminya hanya melalui video call.
"Iya hanya lewat video call. Kalau pun saya pulang ke rumah saya, (saya) enggak ketemu anak karena anak selama saya diisolasi dititipkan di rumah nenek," ungkapnya.
Ia kerap tak kuasa menahan tangis manakala melihat anaknya dari layar ponsel. Apalagi saat sang anak tak mau melihat wajah dirinya.
"Yang bikin nangis, anak saya kalau video call enggak pernah mau lihat muka saya," ucapnya pilu.
"Iya tiap hari saya sempatin video call di sela-sela saya kerja juga saya sempatkan telepon anak. Tapi mungkin karena jarang sekali bertemu jadi anak agak jauh dari ibunya. Itu saja sih yang suka buat saya sedih," imbuhnya.
Namun di tengah kesulitan seperti saat ini. Ada hal yang membuatnya tetap bertahan dalam pekerjaan yang beresiko tersebut. Adalah dukungan dari sang suami yang tak pernah luput ditunjukkan kepadanya.
"Support dari suami, anak dan keluarga. Serta jiwa saya sebagai perawat jadu harus bertahan," kata Selvi.
Ia pun berpesan kepada para rekan sejawat untuk senantiasa semangat dalam menjalani misi kemanusiaan ini. Ia juga berharap agar pandemi ini segera sirna supaya ia bisa kembali bersua dengan sang buah hati yang begitu ia rindukan.
"Terutama bagi seluruh perawat di Indonesia tetap sehat, kuat dan semangat terutama yang menjadi garda terdepan. Semoga wabah ini cepat berlalu agar kita bisa berkumpul seutuhnya bersama keluarga, anak, suami tercinta," harapnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai kepergian sang ibunda tercinta, Ia kini hidup berdua dengan adiknya.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak orang percaya bahwa paru-paru basah terjadi akibat kebiasaan tidur di lantai. Namun ternyata faktanya tidak seperti itu.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaCari tahu penyebab sakit kepala di pagi hari untuk menemukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca Selengkapnya