Pilpres 2019, Cak Imin berpeluang bangun poros santri
Merdeka.com - Meskipun pemilu presiden masih berlangsung 2 tahun ke depan, tetapi manuver politik antar partai dan tokoh politik telah mengemuka. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berpotensi mengusung kadernya untuk bertarung dalam pemilu 2019, setidaknya untuk kans Wakil Presiden.
Demikian diungkapkan Direktur The Centre for Media Gender and Democracy Dedi Kurnia Syah meyakini, konsistensi PKB dalam menjaga pemilih santri berpeluang untuk memunculkan satu nama kontestan Wapres.
"Kita bicara data, PKB sejauh ini miliki tren suara yang baik, pemilih loyalnya cukup signifikan dalam mendukung kadernya di berbagai even electoral. Sebagai partai terbuka yang kuat nuansa Islam moderatnya, potensi cawapres sangat relevan lahir dari partai Nahdlatul Ulama ini," ujar Dedi dalam keterangannya, Rabu (18/10).
Dedi menilai tren politik nasional mulai bergeser ke kelompok sektarianistik, isu agama menjadi persoalan serius dan terbukti mempengaruhi konstelasi politik dalam tahun-tahun terakhir ini. Paling fenomenal pada Pilgub DKI Jakarta lalu. Untuk itu, ia optimis partai-partai berafiliasi pada agama memiliki peluang yang cukup baik.
"PKB, setidaknya memimpin perolehan suara parpol-parpol berbendera agama seperti PAN dan PPP. Keunggulan Muhaimin, selain Ketum PKB, dia menjadi tokoh politik paling bersinar di kalangan NU saat ini. Cak Imin mendapatkan sokongan kuat dari kalangan santri yang loyal. Cak Imin miliki peluang besar untuk membangun poros politik santri, atau menjadi penentu kontestasi koalisi Capres-Cawapres 2019 bersama kalangan nasionalis," jelasnya.
PKB, lanjut Dedi, hanya memerlukan tambahan suara di luar santri, dan kondisi tersebut dapat dicapai dengan memilih mitra politik strategis.
"Hematnya, mereka hanya memerlukan mitra yang strategis, tentu bukan dari kalangan santri, agar tidak ada dua matahari. Jokowi menurut saya relevan mempertimbangkan Cak imin untuk mewakilinya. Keduanya saling melengkapi," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaCak Imin soal Kubu Prabowo Temukan 16 Pelanggaran Pilpres 2024: Mengada-ada
Tidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaPKS Terbuka Koalisi dengan PDIP di Putaran Kedua
PKS tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAdian PDIP: Hak Angket Solusi Ungkap Kecurangan Pemilu 2024
Adian menegaskan, sangat terbuka kemungkinan terjadi kecurangan pada pelaksaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres).
Baca SelengkapnyaResmi Dukung Anies-Cak Imin, Ini Pesan Jusuf Kalla untuk Peserta Pilpres 2024
JK menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Tajam Singgung Soal Pemimpin Curang Bakal Lahirkan Rezim Tidak Adil
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyampaikan sikap politik, terkait hasil akhir pleno KPU RI untuk Pilpres 2024
Baca Selengkapnya