Perusakan Kantor dan Merasa Terintimidasi, Aktivis Jatam Kaltim Lapor Polisi
Merdeka.com - Aktivis jaringan advokasi tambang (Jatam) Kalimantan Timur, resmi melapor polisi, terkait perusakan kantor sekretariat mereka di Samarinda. Pegiat lingkungan itu merasa terintimidasi dan sepakat tidak berkantor dulu sementara waktu di markas mereka.
Aktivis Jatam Kaltim didampingi kuasa hukum mereka, memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polresta Samarinda sekira pukul 13.30 Wita tadi. Mereka dimintai keterangan hingga 1,5 jam.
"Terkait pengaduan kami. Kami desak itu diusut menyeluruh. Bicara kerugian, rugi materil adalah fasilitas yang dirusak. Tapi, inmateril, kami trauma berkantor di sekretariat," kata Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang, usai pemeriksaan, Rabu (28/11).
Rupang menjelaskan, perusakan kantor mereka sebagai bentuk intimidasi terhadap aktivis Jatam. "Dugaan kami bahwa itu terkait advokasi dan kampanye yang kami lakukan. Terakhir, soal korban anak meninggal ke 31 di lubang bekas tambang di Tenggarong Seberang (Kutai Kartanegara)," ujar Rupang.
"Sepertinya, ada pihak yang terganggu, tidak suka dengan kampanye dan advokasi yang Jatam sampaikan kepada publik selama ini," tambahnya.
Rupang menegaskan, selain kasus itu dikawal oleh Polda Kaltim, laporan Jatam juga ditembuskan Jatam ke Mabes Polri dan Komnas HAM. "Ini baru kami laporkan, karena kami kria (intimidasi) tidak akan berlanjut, seperti halnya ancaman-ancaman sebelumnya yang kami alami. Tapi, ternyata ini berlanjut, tidak berakhir," tegasnya.
"Ya, tidak hanya ancaman dan intimidasi sekretariat kami, tapi juga individual. Ada yang menelepon, dimana posisi. Jadi, kami merasa tidak nyaman, terusik. Ini tidak bisa dibiarkan, dan harus kami laporkan," ungkap Rupang
Kapolresta Samarinda Kombes Vendra Riviyanto membenarkan laporan Jatam Kaltim. "Kami serius menindaklanjuti, dimulai dengan penyelidikan memeriksa korban, saksi di TKP, dan bukti lain. Tetap, kita lakukan proses hukum," ujar Vendra.
Diberitakan sebelumnya, 5 November 2018 lalu, kantor Jatam Kaltim di Samarinda, dirusak orang tak dikenal. Diduga, sebagai balasan terkait sorotan tajam aktivis Jatam terkait tewasnya tidak kurang 30 nyawa di lubang bekas tambang batubara yang dibiarkan menganga. Korban ke-31 terjadi di Kutai Kartanegara. Diperkirakan, ada 30 orang datang menggeruduk markas Jatam.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan wanita berinisial S (50) yang ditemukan tewas membusuk di sebuah indekos kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaKematian Sumiyati sempat menyimpan teka-teki setelah ditemukan jasadnya membusuk di sebuah kontrakan kawasan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaTim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca SelengkapnyaKursi Camat Parungpanjang diisi oleh Chairuka Judhyanto yang sebelumnya menjabat Camat Ciomas.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca Selengkapnya