Perempuan hamil turut menjadi korban sengketa tanah di Gorontalo
Merdeka.com - Konflik sengketa tanah di Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo selain menewaskan Arifin Luma (60), juga melukai anak kandung korban yakni Tasmin Luma (30) yang kondisinya sedang hamil terkena sabetan parang di tangan kanannya.
"Tasmin Luma merupakan saksi utama pada kejadian itu," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Bagus Santoso kepada merdeka.com melalui pesan tertulis, Jumat (20/5).
Hingga kini petugas masih memburu para pelaku yang melarikan diri usai membunuh korban.
Pelaku tersebut yakni Rasyid Usman (50) dan Neni Usman (30), keduanya adalah bapak dan anak, warga Desa Karya Baru, Kecamatan Asparaga.
"Reskrim Polsek dan team buser Polres Gorontalo masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku," tegas Bagus.
Selain itu, Sat reskrim Polres Gorontalo dan Polsek setempat sudah melakukan olah TKP di tempat kejadian perkara.
"ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas pasca pembunuhan. Polres Gorontalo telah mengirimkan anggotanya untuk membantu pengamanan di lokasi pembunuhan," paparnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Bagus Santoso menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/5) sekitar pukul 20.00 WITA. Saat itu korban tengah duduk di rumah usai menjalankan salat isya dari masjid. Namun tiba-tiba, Neni datang ke rumahnya dengan membawa parang.
"Dengan membawa parang sambil mengancam korban 'tidak usah ngana urus masalah tanah ini, kalau tidak kita mo potong ngana'," tutur Bagus menirukan ucapan pelaku.
Melihat Neni membawa parang, korban pun bergegas ke dapur untuk mengambil parang juga. Akan tetapi langsung dikejar oleh pelaku dan langsung menebas Arifin di bagian dada hingga korban terjatuh.
"Melihat hal tersebut, anak kandung korban yskni Tasmin Luma langsung melerai. Akan tetapi pelaku Rasyid tetap menyerang dengan parang sehingga mengena tangan kanan Tasmin. Setelah itu pelaku kembali menyerang korban Arifin Luma pada bagian leher dan kepala," beber Bagus.
Bagus menambahkan, usai kejadian itu kedua pelaku ayah dan anak itu meninggalkan rumah korban. Kemudian mereka bertemu dengan anak menantu korban dan meminta tidak ikut campur.
"Jangan ikut campur nanti saya potong," kata Bagus menirukan ucapan pelaku.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya