Perang petasan di Sungai Musi, belasan pemuda dihukum push up
Merdeka.com - Terlibat perang petasan saat asmara Subuh di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) atau di bantaran Sungai Musi Palembang, belasan pemuda diamankan. Mereka didata lantas dihukum push up sebagai peringatan.
Kasat Polisi Pamong Praja (Pol PP) Palembang Alex Firnandus mengungkapkan, pemuda-pemuda itu ditangkap dalam razia yang dilakukan petugas. Mereka kedapatan melakukan aksi perang petasan setelah sahur. Hal itu dikeluhkan pengunjung BKB karena tidak nyaman saat menyaksikan matahari terbit dari samping Jembatan Ampera.
"Belasan pemuda kita amankan karena perang petasan. Kita data mereka dan kita suruh push up depan orang banyak, biar jera," ungkap Alex, Senin (28/5).
Dalam razia itu, pihaknya juga menyita ratusan petasan berbagai jenis. Selanjutnya petasan itu akan dimusnahkan dan akan menyerahkan ke pihak kepolisian untuk menindak penjual dan pembuatnya.
"Sebelum Ramadan kemarin sudah kita larang jangan bermain petasan, apalagi di tempat terbuka," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Kota Palembang, Amiruddin Sandi mengatakan, asmara Subuh menjadi kebiasaan kalangan pemuda di kota itu menjelang pagi. Hanya saja, asmara Subuh itu kerap kali disertai perang petasan bahkan perkelahian antar kelompok.
"Setiap Subuh di BKB selalu ramai, kebiasaan sejak dulu. Selagi hanya santai-santai saja dibolehkan, tapi kami akan menindaktegas jika sudah berbuat kriminal," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya