Penyerang gereja di Sleman dibawa Densus 88 ke Jakarta
Merdeka.com - Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman dipindahkan dari RS Bhayangkara Polda DIY ke Jakarta. Pemindahan Suliono ini dilakukan pada Selasa (13/2) kemarin.
Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri menyampaikan Suliono dibawa ke Jakarta oleh Detasemen Khusus (Densus) 88. Tujuannya, lanjut Dofiri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Tadi malam jam setengah sembilan (Suliono dibawa ke Jakarta). Dibawa Densus 88 untuk penanganan lebih mendalam," ujar Dofiri di Mapolda DIY, Rabu (14/2).
Dofiri menerangkan saat ini status Suliono sudah menjadi tersangka atas kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina. Sebelum dibawa ke Jakarta, Suliono sebelumnya sempat diperiksa oleh Densus 88 di RS Bhayangkara Polda DIY.
"Ya sudah jelas merupakan tersngka. Sudah dilakukan pemeriksaan (saat dirawat di RS Bhayangkara Polda DIY. Semalam sudah dibawa ke Jakarta," jelas Dofiri.
Suliono dibawa ke Jakarta setelah melihat kondisi kesehatannya membaik. Setelah mendapatkan keterangan kondisi Suliono sudah membaik dan bisa dibawa ke Jakarta, tim Densus 88 pun membawa Suliono untuk pemeriksaan lebih mendalam.
"Menunggu kondisi membaik. Setelah dokter bilang bisa dibawa kemudian tadi malam dibawa ke Jakarta," kata Dofiri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca Selengkapnya