Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 Indonesia: Perubahan Varian Virus-Pelonggaran Prokes
![Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 Indonesia: Perubahan Varian Virus-Pelonggaran Prokes](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/06/16/1444655/540x270/penyebab-kenaikan-kasus-covid-19-indonesia-perubahan-varian-virus-pelonggaran-prokes.jpg)
Merdeka.com - Kepala Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas COVID-19 Alexander K Ginting menyebut kenaikan kasus COVID-19 saat ini dipicu perubahan varian virus yang dibarengi pelonggaran kepatuhan pada protokol kesehatan.
"Setiap ada perubahan varian, mengakibatkan kejadian kenaikan kasus yang dibarengi faktor lain seperti pelonggaran protokol kesehatan di masyarakat, individu, keluarga, dan komunitas," kata Alexander Ginting dalam acara dialog "Awas, Omicron Kembali Mengintai Indonesia" yang disiarkan secara virtual dan diikuti dari YouTube FMB9 di Jakarta, Kamis (16/6).
"Pola itu ketahui berdasarkan riwayat pandemi yang terjadi di Tanah Air dalam dua tahun terakhir," kata Alexander.
Pada Januari hingga Maret 2021, Indonesia berada di fase darurat yang ditandai angka kasus aktif meningkat 100 ribu hingga 175 ribu.
Pada Mei, Juni dan Juli 2021, kata Alexander, kasus aktif mencapai 550 ribu kasus. "Pada puncak di bulan Juli, ada varian baru Delta. Kalau Januari original strain Wuhan," katanya.
Melalui penanggulangan yang komprehensif dan imunitas dari vaksin, Indonesia masuk fase pengendalian pandemi sekitar September, Oktober, November 2021. Tapi pada 16 Desember 2021, Indonesia kembali alami kenaikan kasus yang memuncak di Februari-Maret 2022 dan bersamaan dengan kemunculan Omicron dan subvarian BA.1 dan BA.2, BA.3.
"Baru pada April 2022, kita alami pelandaian karena penularan yang bisa ditanggulangi, tapi juga karena imunitas tubuh yang sudah terbangun. Vaksinasi dosis lengkap sudah 80 persen dan sudah tercapai 54 juta orang di-booster (dosis penguat)," katanya.
Pada acara yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan lima provinsi di Indonesia mengalami kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi sejak 10 Juni 2022 hingga saat ini.
"Kenaikan kasus COVID-19 terjadi sejak 10 Juni 2022, ada 627 kasus. Tiga hari kemudian sempat turun, dan sekarang naik lagi ke 1.242 kasus," katanya.
Syahril mengatakan lima provinsi dengan angka kasus tertinggi secara nasional di antaranya Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur RSPI Sulianti Saroso menyebut penyebab utama kenaikan kasus adalah kemunculan varian baru COVID-19 yang menjadi bagian dari dinamika pandemi.
Kenaikan kasus yang mungkin terjadi saat ini, kata Syahril, dipengaruhi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. "Kita tetap kendalikan, jangan sampai seperti kejadian lalu karena Delta dan Omicron," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/1/1709286552209-9f1dg.jpeg)
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya![Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/22/1703239925287-m3xjsi.jpeg)
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya![Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/29/1716949305072-w186x.jpeg)
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/19/1702953742547-qmyoy.jpeg)
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya![Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714723861817-t8hc7k.jpeg)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya![Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/20/1703066131512-vfm94.jpeg)
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya![Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/27/1703659115273-6f1m4.jpeg)
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya![Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702620490530-lfp2f.jpeg)
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya![Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/29/1714399826865-wdc9k.jpeg)
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnya