'Penunjukan GKR Pembayun jadi pewaris tahta hak mutlak Sultan HB X'
Merdeka.com - Munculnya Sabda Raja kedua yang dikeluarkan Sri Sultan Hamengku Bawono X yang berisi penggantian nama putrinya GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi dan sekaligus menunjuknya sebagai putri mahkota dianggap tidak sesuai dengan tradisi dan Paugeran Keraton Yogyakarta. Namun hal tersebutlah dinilai bukan masalah lantaran Sultan sebagai raja memiliki hak untuk melakukan perubahan.
Hal tersebut diungkapkan Widi Hasto koordinator Sekretariat Bersama Keistimewaan Yogyakarta pada merdeka.com, Selasa (5/5).
"Berdasarkan Sabdo Tomo 2012 Mataram adalah negara merdeka yang memiliki aturan sendiri, bukan negara modern yang ada parlemennya. Kalau dalam sistem monarki Sabda Raja adalah hukum tertinggi, apapun itu Sabda Pandito Ratu adalah kewenangan Sultan," katanya.
Dia melihat arah dari Sabda Raja yang dikeluarkan Sultan mengarah pada penunjukan GKR Pembayun sebagai penerus Sultan sebagai raja Keraton Yogyakarta. Dia menilai tidak ada kesalahan dalam penunjukan tersebut karena memang hak Sultan untuk menentukan siapa penerusnya.
"Kecuali memang Sultan tidak menunjuk penggantinya, maka akan ada rapat keluarga. Ini sama seperti yang dilakukan Sultan Hamengku Buwono IX menunjuk Sultan Hamengku Buwono X sebagai penerusnya," ujarnya.
Terkait bagaimana rakyat Yogyakarta melihat perubahan tersebut dia menyerahkan sepenuhnya pada masing-masing orang. Namun dia berkeyakinan jika penentuan penerus Sri Sultan Hamengku Buwono X adalah mutlak hak Sultan sendiri.
"Saya tidak dalam kapasitas menentukan sikap orang harus bagaimana, tapi silakan masing-masing bersikap seperti apa, tidak masalah," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan, Prabowo menyebut dirinya berterimakasih pada Sultan HB X atas pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaPertemuan Ganjar dan Sultan HB X ini digelar di Gedhong Wilis yang berada di Kompleks Kantor Gubernur DIY
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaJokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaSultan mengungkapkan, istrinya tidak pernah tahu siapa yang dia pilih di Pilpres.
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan selama lebih kurang satu jam, Kaesang langsung meninggalkan Kantor Gubernur DIY tanpa memberi pernyataan apapun.
Baca SelengkapnyaKonser itu sekaligus pesta Rakyat mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSuhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya