Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Risma Soal Stok Masker yang Ada di Seluruh Kelurahan

Penjelasan Risma Soal Stok Masker yang Ada di Seluruh Kelurahan Wali Kota Surabaya Bersantai di Bukit Teletubbies. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan bahwa stok masker telah dibagikan secara gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020, tepatnya ketika Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi akan adanya bencana geologi, seperti gempa bumi disusul tsunami dan jenis bencana vulkanologi seperti erupsi gunung api pada kurun waktu 2020.

"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BNPB bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot. Jadi bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu," kata Wali Kota Risma kepada wartawan di Solo, Rabu (4/3).

Menurut Risma, masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti prediksi BNPB tersebut. Hal serupa pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus, yang mana saat itu Pemerintah Kota Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Kota Surabaya.

"Makanya, begitu ada ramalan (BNPB) bahwa akan ada gunung meletus, saya kemudian menyimpan masker itu. Kemudian saya juga perintahkan Dinas Kesehatan untuk membagi-bagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," tegasnya.

Oleh karena itu, Risma memastikan bahwa posisi masker-masker itu kini berada di kelurahan-kelurahan se-Kota Surabaya, bukan lagi di Dinas Kesehatan. Dia juga menegaskan bahwa alasan utama didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tidak diduga, bisa langsung gerak cepat membagi-bagikan kepada warganya.

"Jadi sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Bulan Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku," ujarnya.

Tidak lama kemudian, ada kejadian virus corona, sehingga dia kembali menanyakan kepada Dinas Kesehatan soal distribusi masker ini. Bahkan, ia juga meminta untuk terus membagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan.

"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak aku jual," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan Dinas Kesehatan sudah mendistribusikan masker-masker itu ke 63 puskesmas di Surabaya. Total yang didistribusikan itu sebanyak 9.892 boks dan setiap boks isinya 50 lembar.

"Jadi dalam rangka darurat bencana itu, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 boks," tegasnya.

Menurut Febria, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2017 tentang standar pelayanan kefarmasian, Bab II, angka I, yaitu proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan berjenjang, PKM diminta menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan LPLPO, selanjutnya Instalasi Farmasi Kab/Kota melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Pusk di wilayah kerjanya, menyesuaikan anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stok serta menghindari stok berlebih.

"Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer 6 bulan. Persediaan itu kemudian di distribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," pungkasnya.

Pernyataan Risma ini sekaligus mengklarifikasi berita sebelumnya berjudul Risma Sebut Pemkot Surabaya Sudah Stok Masker Saat Corona Baru Menyebar di Wuhan, tayang hari Selasa (3/3). Dalam berita tersebut, Pemkot Surabaya sudah mempersiapkan langkah-langkah taktis. Selain membangun tempat untuk mencuci tangan, Pemkot rupanya sudah menyimpan stok masker kesehatan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya Selama 12-18 April 2024
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya Selama 12-18 April 2024

Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku

Baca Selengkapnya
Temuan Badan Geologi Ungkap Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang
Temuan Badan Geologi Ungkap Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang

Badan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap

Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Lipstik Berusia 4.000 Tahun, Wadahnya Terbuat dari Batu Mulia
Arkeolog Temukan Lipstik Berusia 4.000 Tahun, Wadahnya Terbuat dari Batu Mulia

Kosmetik ini berasal dari Zaman Perunggu, antara tahun 1936 SM dan 1687 SM.

Baca Selengkapnya
Bukit Sembinai di Batu Sopang Paser yang Cocok untuk Jiwa Petualang
Bukit Sembinai di Batu Sopang Paser yang Cocok untuk Jiwa Petualang

Bukit Sembinai memiliki daya tarik utama yaitu tebing bebatuan yang menjulang tinggi dan berwarna abu-abu.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun

Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.

Baca Selengkapnya
Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan

Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya