Penjelasan Polisi Soal 4 Pekerja BTS Disandera dan Dianiaya, Pastikan Ulah KKB
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut latar belakang penyanderaan empat pekerja proyek BTS (base transceiver station) PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) di Okbab, Pegunungan Bintang, Papua terkait utang piutang. Bukan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kasatgas Damai Cartenz, Kombes Donny Charles Go meluruskan pernyataan Panglima TNI. Menurutnya, keterangan yang disampaikan Yudo adalah informasi awal sebelum keempat pekerja dibebaskan.
"Info awalnya seperti yang disampaikan Panglima. Namun setelah kami periksa para korban yang sudah dievakuasi ke Oksibil, kami menemukan fakta lain," kata Donny saat dikonfirmasi, Senin (22/5).
Fakta lain yang dimaksud Donny adalah tak hanya penyanderaan, empat pekerja juga dianiaya pelaku.
"Seperti yang disampaikan Kaops Damai Cartenz kalau mereka dibacok dan disandera oleh KKB berdasarkan foto DPO yang kami tujukan kepada para korban," sebutnya.
Pernyataan Panglima TNI
Sebelumnya, empat pekerja proyek BTS (base transceiver station) PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan dikabarkan sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut kejadian empat pekerja itu bukan penyanderaan.
"Bukan penyanderaan itu," kata Panglima TNI menegaskan kepada awak media di Jakarta, Senin (15/5). Demikian dikutip dari Antara.
Menurutnya, kejadian yang sebenarnya adalah ada masalah keuangan yang belum selesai dibayarkan.
"Kemarin itu ada mungkin dulu utang-utang yang belum terbayar sama mungkin pas pemasangan BTS itu masyarakat menuntut supaya dibayar dulu, sehingga setelah dibayar ya dilepas," kata Yudo menjelaskan.
Yudo meminta semua pihak tidak selalu menghubungkan setiap peristiwa yang terjadi di Papua sebagai tindakan yang berkaitan dengan aksi KKB.
"Ini bukan KKB yang melakukan itu, tapi masyarakat yang mungkin dulu pernah dipekerjakan atau apa, mungkin bayarannya kurang atau apa. Jadi jangan semuanya disamaratakan, tiap anu disandera, enggak, bukan penyanderaan itu," katanya.
Namun dia mengakui, ada korban ada yang mengalami luka akibat kejadian tersebut. Itu sebabnya, kasus itu sedang disidik pihak kepolisian untuk menangani pelaku.
"Bukan (KKB), tapi ya tentunya karena kemarin ada yang dilukai, nanti dari Polri akan menangkap yang melukai tadi," ujar Yudo.
Sekedar informasi keempat pekerja BTS telah berhasil dibebaskan dan langsung dievakuasi menggunakan Pesawat PK-RBP milik Tariku Aviation. Dengan menerjunkan sedikitnya 50 personel gabungan Pamtas Statis RI-PNG Yonif 143/TWEJ, Polres Pegunungan Bintang, serta Satgas Operasi Damai Cartenz 2023.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaBerkas tersebut telah dikirim polisi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaLayanan pengaduan itu dibuka Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca Selengkapnya