Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Para Mantan Kepala BIN Soal Bahayanya KKB Papua

Penjelasan Para Mantan Kepala BIN Soal Bahayanya KKB Papua Mantan Kepala BIN. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua makin meresahkan masyarakat. Mereka melakukan pemberontakan dan penembakan pada warga sipil, terutama di wilayah Nduga, Papua. Sudah beberapa kali mereka melakukan pemberontakan. Korbannya juga semakin banyak.

Siapa di balik gerakan KKB Papua ini. Para mantan kepala Badan Intelijen Negara atau BIN ini memberikan gambaran dan penjelasan tentang gerakan kelompok ini.

Berikut penjelasan para mantan kepala BIN tentang gerakan KKB Papua:

Tindakan KKB Termasuk Gerakan Teroris

Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono menilai penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pekerja PT Istaka Karya sudah masuk kategori gerakan teroris. Hendro mengajak masyarakat Papua menjadikan KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai musuh bersama.

"Tindakan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya itu sudah membunuh orang tak bersalah. Tindakan membunuh orang tak bersalah itu sudah disepakati oleh negara yang bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai teroris yang menjadi musuh bersama," ujar Hendro.

KKB Harus Dimusnahkan

AM Hendropriyono menduga tujuan dari kelompok yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk merdeka mengada-ada, karena mereka bertindak atas dasar kelompok sendiri. "Di situ (Papua) ada Gubernur putra daerah, yang memerintah putra daerah semua. Jadi (KKB) ini memang harus kita musnahkan," tegasnya.Namun untuk memusnahkan, Hendro menambahkan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Masyarakat Papua sangat dibutuhkan untuk ikut berpartisipasi. Jika tidak, bisa jadi sasaran selanjutnya adalah masyarakat Papua sendiri.

Gunakan Hard Power

Sementara mantan Kepala BIN Sutiyoso menjelaskan, jika masih ada segelintir orang anggota OPM yang enggan bergabung dengan NKRI. Karena itu perlu tindakan tegas. "Kalau yang masih mau dengan cara-cara soft power ya Alhamdulillah kita terima, kalau tidak kita gunakan hard power," kata Sutiyoso.Sutiyoso mengatakan selama ini anggota OPM menuntut disediakan fasilitas yang mendukung kelangsungan hidup mereka di timur Indonesia. Meski demikian, tuntutan itu pada dasarnya bukan menjadi persoalan karena sudah masuk dalam program pemerintah daerah setempat."Tuntutannya hanya sederhana saja, dia ingin dibikinkan rumah, memang itu sudah ada program di kabupaten situ. Dan itu enggak ada masalah," tandasnya.

Teror Penembakan pada 2012 di Papua

OPM atau KKB juga pernah berulah pada 2012 dengan melakukan serangkaian teror penembakan. Mantan Kepala BIN Marciano Norman mengatakan bahwa aksi penembakan di Papua pada 2012 lalu bukan dilakukan oleh pihak asing, melainkan OPM. "Pihak asing, tidak. Dari mana kita bisa mengatakan itu. Pasti, ada OPM. Tapi, kalau dukungan moril dari kelompok-kelompok yang menginginkan Papua merdeka, pasti ada," katanya.Menurut Marciano, jajarannya juga tidak kecolongan terkait aksi penembakan di beberapa tempat berbeda di Papua itu. Pernyataan yang menyebutkan BIN kecolongan adalah pernyataan yang ingin menyudutkan peran intelijen."Aparat intelijen itu kalau kita mau cari kurangnya pastinya ada, tapi kalau sampai tidak punya konsep, tidak punya koordinasi dengan baik itu tidak benar," tandasnya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KKB Gali Lubang Putus Jalan Trans Papua Sugapa Titigi di Intan Jaya, Begini Penampakannya
KKB Gali Lubang Putus Jalan Trans Papua Sugapa Titigi di Intan Jaya, Begini Penampakannya

Aksi KKB mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
KKB Tembak 2 Pesawat, Petugas Perketat Penjagaan 9 Bandara di Papua
KKB Tembak 2 Pesawat, Petugas Perketat Penjagaan 9 Bandara di Papua

Menurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blak-blakan Kasad Jenderal TNI Maruli Ungkap Awal Teror KKB Papua ke Rumah Warga
Blak-blakan Kasad Jenderal TNI Maruli Ungkap Awal Teror KKB Papua ke Rumah Warga

Belakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.

Baca Selengkapnya
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Baku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB

Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.

Baca Selengkapnya
Papua dan Papua Pegunungan Batal Rekapitulasi Nasional Hari Ini, Begini Penjelasan KPU
Papua dan Papua Pegunungan Batal Rekapitulasi Nasional Hari Ini, Begini Penjelasan KPU

Hal yang sama juga terjadi pada KPU Kabupaten Tolikara

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya