Penipu berkedok casting model diduga pemain lama

Merdeka.com - Penipuan casting iklan model serta pemotretan kalender fiktif yang dilakukan Roby, diduga sudah terorganisir. Sebab, tidak mungkin Roby dengan mudahnya melakukan aksi penipuan terhadap belasan siswa di dua provinsi yaitu Jateng dan DIY.

Selain itu, saat membawa kabur perhiasan, handphone dan barang-barang berharga milik korban, Roby dibantu dengan beberapa rekannya. Pasalnya, Mas Gondrong dan istrinya penjual jus yang juga menjadi kurban ulah Roby sempat melihat aksi Roby saat membawa 18 tas yang berisi handphone dan dompet beserta isinya.

"Saya diberitahu sama Mas Gondrong dan istrinya. Saat itu keduanya melihat Roby sekembalinya dari mengantar anak-anak sekolah ke Artos Mall dan Hotel Grand Artos Aerowisata mengambili tas dari dalam salon. Kemudian memasukan ke sebuah mobil sedan yang berisi sekitar 3-4 orang. Di situ kedua orang menggeledah beberapa tas dan kemudian memberikan kunci Yamaha Vixion salah satu siswa yang parkir di salon dan melarikannya," ujar Mama Widi kepada merdeka.com Rabu (5/12).

Merdeka bertemu dengan Mama Widi di Salon Shinta Ayu yang merupakan tempat kejadian aksi penipuan yang dilakukan Roby berkedok sebagai EO Jogja Entertaintment.

Mama Widi mengira beberapa orang yang ada di dalam mobil sedan warna hitam berpelat nomor AB itu merupakan teman sekaligus kaki tangan Roby dalam melakukan aksi penipuan dan pencurian berkedok casting fiktif itu.

"Tidak mungkin kalau dia melakukan aksi penipuan ini yang melibatkan banyak korbannya sendirian. Lagipula, begitu aksi pencurian ayah korban siswa yaitu Demas yang Yamaha Vixionya dicuri menyatakan posisi kendaraan anaknya sudah dibeli dan ada di sekitar wilayah Wonosobo," kata Mama Widi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Puji Lestari (32), asisten sekaligus orang kepercayaan Mama Widi. Saat dirinya sibuk mencari Roby untuk memberikan nota pembayaran dan melihat proses pemotretan di halaman Artos Mall, Puji sempat melihat 2-3 orang selain fotografer sewaan yaitu Heru dan Rema juga ada yang ikut memotret.

"Saya melihat ada dua sampai tiga orang. Menggunakan kamera ikut-ikutan memotret beberapa siswa di halaman emperan Artos mall. Saya menduga dan curiga jika orang-orang itu adalah kaki tangan Roby," kata Puji.

Mama Widi dan Puji berharap, kasus penipuan ini bisa langsung segera ditangani dan diungkap oleh petugas Polsek mertoyudan, Magelang. Jika tidak, maka Roby dan kawan-kawannya itu akan beraksi di kota lain sekitar Jateng dan DIY.

"Mereka pasti sindikat. Kalau tidak segera ditangkap, apalagi polisi sudah punya CCTV harusnya segera dikejar dan langsung diamankan supaya tidak meremen (merambah) dan beraksi pindah ke kota-kota lain. Bayangkan, sebelum sini (Magelang) sudah beraksi di Wonosari kemudian dalam jarak waktu yang tidak lama di Kota Semarang. Besok lagi jika dibiarkan akan ke kota-kota dan daerah lain pasti," tandasnya.