Pengusaha Kapal Penyeberangan di Merak Desak Kenaikan Tarif, Ini Ancamannya
Merdeka.com - Usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak mengusulkan kenaikan tarif kapal Ferry penyeberangan Merak-Bakauheni.
Ketua Gapasdap Merak, Togar Napitupulu mengatakan kenaikan harga BBM mempengaruhi biaya operasional, gaji karyawan, onderdil kapal, biaya sandar dan lain lain.
"Kalau untuk kenaikan hitungannya yang sudah kami dengar dari DPP itu sekitar 19,5 persen. Artinya penyesuaian dari Harga Pokok Penjualan (HPP) yang lama terhadap yang sekarang, termasuk dengan kenaikan BBM itu kita minta sekitar 19,5 persen," kata Togar, Selasa (6/9).
Togar mengungkapkan akibat kenaikan BBM yang berdampak kepada operasional dan lain lain, kenaikan tarif atau penyesuaian tarif tidak bisa dihindari.
"Kami meminta satu, dua hari, paling lambat tiga hari harus ada kenaikan tarif. Kalau tidak kami tidak bisa menjamin kelangsungan kapal-kapal yang beroperasi di Merak-Bakauheni," bebernya.
Togar menjelaskan jika tidak ada kenaikan atau penyesuaian tarif bisa menyebabkan satu per satu kapal tidak beroperasi karena karena biaya operasi yang tinggi.
"Kalau tiga hari ini tidak bisa, lama-lama satu demi satu kita akan mungkin keluar lintasan, karena sudah tidak kuat membiayai operasional. Bisa bayangkan kapal-kapal penyeberangan di sini dalam satu bulan hanya beroperasi 12 hari, sementara pembiayaan itu BBM tetap 30 hari, walaupun kapal tidak jalan tetap ada pembiayaan BBM. Bisa bayangkan sekarang penggunaan BBM 10 ton sehari semalam itu dikali dan itu bisa kita hitung, belum lagi komponen lainnya," jelas Togar.
Togar berharap kenaikan atau penyesuaian tarif dapat dikabulkan pemerintah. "Tentunya pemerintah harus memperhatikan pengusaha kapal, di satu sisi kita tahu situasinya akibat harga minyak dunia, tetapi kita sendiri di sini harus diperhatikan artinya harus ada kenaikan. Harusnya pemerintah melirik ke kita, karena kita boleh dibilang jembatan yang menghubungkan seluruh Nusantara baik yang di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk dan lainnya itu semua menggunakan BBM subsidi. Nah, BBM-nya itu naiknya cukup signifikan, kalau kami tidak diperhatikan bagaimana kami menopang program pemerintah," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya