Pengurus Cabang PMII Tolak Instruksi Demo Mahasiswa di Gedung KPK
Merdeka.com - Sejumlah pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di daerah menolak aksi yang terjadi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/9). Aksi ratusan mahasiswa PMII yang mendesak pimpinan baru KPK segera dilantik di Kuningan berlangsung ricuh.
Aksi ini ditolak oleh PMII cabang Sleman, Yogyakarta. Melalui keterangan pers, Ketua PC PMII Sleman Sidik Nur Toha mengatakan, pihaknya mendukung segala bentuk penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK. Dengan mengedepankan asas praduga tidak bersalah.
"Kepada seluruh di lingkup PC PMII Sleman untuk tidak terlibat dalam aksi yang diinstruksikan dalam Surat Instruksi PB PMII dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam ahlussunah wal jama'ah, NDP, dan AD/ART PMII," jelas Sidik, Jumat (20/9).
Dia juga menjelaskan, isu kelompok radikal (taliban dan khilafah) yang bersarang dalam tubuh KPK merupakan asumsi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
"Hal itu bertentangan dengan budaya intelektualitas yang dibangun di PMII," tambah dia.
Depok juga Menolak
Tak cuma Sleman, PC PMII Depok juga menolak aksi di depan Gedung KPK. Ketua PC PMII Depok, Qiwamudin menolak seruan dalam Surat Instruksi yang dibuat oleh PB PMII.
Qiwamudin juga menilai, tuduhan Islam radikal di KPK tidak didasarkan pada bukti sehingga merupakan prejudice yang tidak sesuai dengan prinsip Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
"Meminta PB PMII bertanggung jawab dengan memberikan bukti atas tuduhan tersebut," katanya.
Dia tetap mendorong agar KPK menjalankan fungsinya dengan baik dan independen serta profesional sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
PC PMII Depok juga mengajak masyarakat untuk tetap mengedepankan prinsip praduga tidak bersalah dalam menilai kasus korupsi suap dana Hibah KONI yang menjerat Imam Nahrawi.
"Mengajak masyarakat untuk tetap mendukung KPK dalam melaksanakan tugas yang diberikan dalam UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaTak Sanggup Alami Intimidasi, PPK Tapos Ramai-Ramai Mengundurkan Diri saat Rekapitulasi Suara
Kisruh rekapitulasi penghitungan tingkat Kota Depok berdampak pada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019
Meskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaKPU Ajak Perwakilan Asing Lihat Langsung Pemungutan dan Perhitugan Suara Pemilu
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaKAMMI Bertemu Presiden Jokowi di Istana, Ini Yang Dibahas
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya
BKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Pemerintah Bakal Rekrut 419.146 Guru PPPK
Dengan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang terus berjalan, katanya, juga dapat menentukan keberhasilan program perekrutan ASN PPPK guru.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya