Pengamat: Kemenhub tidak berhak meminta direktur teknik Lion Air dipecat
Merdeka.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak berhak membebastugaskan Direktur Teknik Lion Air, Muhamad Asif. Menurutnya itu bukan kewenangan Menteri mengingat Lion Air adalah perusahaan swasta bukan milik BUMN.
"Tidak berwenang karena Lion Air ini perusahaan swasta, yang paling berkuasa di perusahaan swasta adalah pemegang saham. Nah kalau di swasta menteri tidak bisa menyentuh itu, paling bisa manggil pemegang saham dan kasih tahu ada yang enggak benar dengan bukti, tolong review dan saran," ungkap Agus di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/10).
"Tidak diproses ya tidak apa, karena yang punya proses hukum adalah perusahaan kan ada komisaris di perusahaan itu. Kalau menteri bisa intervensi nanti dia bisa nutup ke mana-mana, kan enggak betul begitu," lanjut dia.
Menurut Agus, apa yang dilakukan oleh Kemenhub adalah salah. Bila mana Lion Air adalah BUMN, tetap Menteri tidak berhak memecat private sector, itu berlaku di seluruh dunia ungkapnya.
Agus menyampaikan atas kejadian itu, dia telah melakukan konfirmasi dengan Kemenhub dan berharap pihak Kemenhub bisa bertindak sesuai tugasnya.
"Saya tanya ke pak menteri kok bisa begitu, kan enggak boleh. Lalu beliau menjawab iya pak sudah dikoreksi, cuma jawab itu aja enggak tahu apa maksudnya, ya sudah," ujar Agus.
Pendapat itu juga disetujui oleh Tenaga Ahli Komisi V DPR, I Made Bawayasa, dia menyatakan reaksi Kemenhub terlalu berlebihan.
"Menteri perhubungan melakukan reaksi berlebihan menurut Komisi V, seperti yang dinyatakan pak Fary dan pak Sukur itu tidak semestinya karena akan menghambat proses investigasi," tandasnya.
Dia menyatakan proses evaluasi sebaiknya dilakukan apabila investigasi telah dilakukan, mengingat black box dari Lion Air JT 610 telah ditemukan pada Kamis(1/11) lalu. Prosedur yang baik menurutnya adalah menunggu rekaman dari isi black box tersebut.
"Harusnya investigasi dulu, lalu dilakukan evaluasi, karena ini suasana berduka ya jadi lakukan saja dulu investigasi," kata dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaTerungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Menengok Batam Aero Technic, Hanggar Canggih di Asia Tenggara Milik Lion Air Group
Menurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lion Air Bawa Jemaah Umrah Tiba-Tiba Mendarat di Kualanamu, Ini Penyebabnya
Pesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaKemenhub Tegur Batik Air: Perhatikan Waktu dan Kualitas Istirahat Pilot dan Awak Pesawat
Kemenhub telah memberikan sanksi tegas berupa di-grounded kepada pilot dan copilot yang tertidur secara bersamaan dalam penerbangan pesawat.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSipil Jadi Sasaran KKB, Begini Kronologi Penembakan Pesawat Wings Air di Papua
Dalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya