Pengacara geram media asing masih kaitkan Baasyir dengan terorisme
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, yang membela Ustaz Abu Bakar Baasyir gerah dengan pemberitaan media asing terhadap kliennya. Dia mengemukakan, selama ini mereka kerap membentuk opini keterkaitan Ustadz Abu Bakar Baasyir dengan gerakan terorisme global.
"Terus terang, saya harus bicara begini, karena tersebar kelihatannya dari media-media luar negeri seakan-akan memojokkan ustaz (Abu Bakar Baasyir). Kaitan dengan ISIS, dengan kejadian di Prancis, dan lain sebagainya. Ustaz sudah lama di dalam (LP Nusakambangan), mau dibikin opini seperti itu lagi, dengan laporan-laporan jahatnya itu," kata Mahendradatta kepada wartawan di Cilacap, Kamis (17/12).
Menurut Mahendradatta, banyak upaya dari pihak lain juga berusaha membentuk opini, dengan persoalan terjadi di luar kasus hukum pendiri Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu.
"Saya akui, ada upaya dari pihak tertentu yang ingin mengopinikan ustaz kembali. Baik melalui corong orang yang mengaku orang dalam, orang yang pernah besuk, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya minta keputusan Ustaz Abu Bakar Baasyir untuk melakukan perlawanan hukum ini harus benar-benar dihargai," lanjut Mahendradatta.
Mahendradatta memperingatkan pihak-pihak yang mencoba mencatut nama Ustaz Abu Bakar Baasyir, buat membikin pernyataan tertentu di luar kasus hukum, akan dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Bilamana ada orang yang mencoba-coba itu, mencoba-coba mengatasnamakan ustaz untuk berbicara lain selain urusan PK, dan mengaitkan ustaz dengan masalah lain, dengan maksud untuk memprovokasi orang lain juga. Dia (orang tersebut) akan kami minta pertanggungjawabannya. Kami juga meminta aparat untuk melakukan tindakan kepada mereka yang memakai nama-nama ustaz," ujar Mahendradatta.
Mahendradatta menambahkan, saat ini pihaknya ingin perjuangan hukum bisa berjalan murni dan tidak dipengaruhi opini macam-macam. "Mau itu opini ISIS, mau itu opini teroris, mau itu opini apapun, itu tidak lagi," tutup Mahendradatta.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaMenurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaKeputusan mendukung Anies-Muhaimin merupakan hasil renungan Ba'asyir dari informasi didapatkannya selama ini.
Baca SelengkapnyaGerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa
Baca Selengkapnya