Pemerintah fokus tangani penyakit stunting dan kekurangan gizi
Merdeka.com - Penyakit stunting dan kekurangan gizi pada anak mendapat perhatian khusus dari pemerintahan. Bahkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani terus mendorong dilakukannya percepatan program penanganan penyakit stunting dan kurang gizi pada anak dengan cara keroyokan antar kementerian dan lembaga secara sinergis.
"Semua kementerian dan lembaga harus bergerak bersama-sama mengatasi masalah penyakit stunting. Dengan inilah perlu kita koordinasikan agar intervensi program yang dijalankan lebih efektif dan maksimal dalam menangani stunting," ujar Puan usai Rakor Tingkat Menteri (RTM) tentang Stunting di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/7).
Rakor ini dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, serta para pejabat dari Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan daerah tertinggal, BKKBN serta KSP dan PNP2K.
Puan menjelaskan, dalam target RPJMN hingga 2019 akan diupayakan agar persentase penyakit stunting bisa ditekan terus hingga mendekati batas minimal yang ditetapkan WHO sebesar 20 persen dari jumlah bayi di sebuah negara. Ada pun pada 2016, kata Puan, angka stunting Indonesia sudah turun dari sebelumnya 32,9 persen pada 2015 menjadi 27,5 persen pada 2016.
"Makanya dibutuhkan percepatan program yang terkoordinasikan. Tidak parsial dan sendiri-sendiri. Bukan hanya Kementerian Kesehatan saja tapi juga kementerian lain seperti Kementerian Desa, Kementerian PU, BKKBN dan seterusnya," imbuh Puan.
Lebih jauh Puan mengatakan bahwa stunting juga bukan hanya faktor kekurangan gizi saja. Namun ada juga faktor sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, termasuk masalah pelayanan-pelayanan kesehatan di sebuah wilayah. Karena itulah, maka koordinasi dan intervensi dari semua kementerian lembaga harus dilakukan secara terkoordinasi.
Puan menambahkan, sejauh ini sudah ada pemetaan tentang daerah-daerah mana saja yang akan menjadi prioritas penanganan stunting tahun 2017. Ada sekitar 50-60 kabupaten yang akan diintervensi tahun 2017 kemudian tahun 2018 naik lagi menjadi sekitar 150 kabupaten/kota.
"Kita juga ada empat kabupaten kota yang jadi pilot project dalam menangani stunting ini. Yakni Kulonprogo, Klaten, Banggai, dan Lombok Barat. Di empat kabupaten ini komitmen kepala daerahnya sangat bagus," jelas Puan.
Pada kesempatan sama, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, dalam melaksanakan program menangani stunting, ada dua jenis intervensi yang dilakukan. Yakni dengan program specific dan eksklusif. Untuk program specific misalnya pemberian ASI minimal tiga bulan pertama bagi bayi, kemudian memastikan adanya gizi pada bayi dan sebagainya.
Adapun program yang sifatnya sensitif misalnya pembangunan sanitasi air, penyediaan air bersih, memastikan adanya jaminan sosial kesehatan, dan sebagainya.
"Inilah yang kemudian kita harus bangun secara bersama-sama antar kementerian dan lembaga. Sebab masalah stunting termasuk sangat penting untuk ditangani karena terkait juga dengan kecerdasan anak," jelas Nila.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaDokter Hasto mengajak lintas sektor untuk memasifkan intervensi
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaDinkes DIY menekankan pemberian nutrisi pada remaja putri agar tidak melahirkan anak stunting
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca Selengkapnya