Pembunuhan Berantai Dukun Aki, Noneng Tewas Terjun ke Laut Ikuti Perintah 'Aki Banyu'

Merdeka.com - Satu persatu pembunuhan berantai dilakukan dukun Aki Cs mulai terkuak. Terkini, hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa Noneng mertua dari Wowon Erawan alias Aki tewas usai menyeburkan diri ke laut Bali.

Noneng menyeburkan diri ke laut mengikuti perintah dari 'Aki Banyu' yang tidak lain adalah menantunya sendiri, Wowon. Namun kala itu, Noneng tidak mengetahui sosok asli dari pada 'Aki Banyu'. Alasan Noneng menyeburkan diri ke laut karena diiming-imingi akan kesuksesan.

"Kalau keterangan tersangka (Wowon) kalau ingin meraih sukses silakan terjun ke laut, itu dari 'Aki Banyu'," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/1).

Perihal perintah akan disuruh untuk menyebutkan diri ke laut dari 'Aki Banyu' diterima Noneng melalui sambungan handphone.

Tak hanya kepada korban, selama ini 'Aki Banyu' alias Wowon juga memberikan perintah dengan melalui telepon termasuk kepada tersangka Duloh dan Dede untuk mengesekusi para korbannya dengan suara yang berbeda. Wowon berpofesi sebagai dalang pembunuhan berantai tersebut.

"Si wowon ini profesinya adalah dalang jadi suaranya bisa berubah berubah dipraktekan pada saat pemeriksaan kemarin," ujar Hengki.

Dua Korban Dukun Aki Cs Dibuang ke Laut

Hengki menyebut hingga saat ini sudah dua orang yang dinyatakan tewas dengan TKP di laut. Dua korban itu adalah Siti dan yang terbaru adalah Noneng.

"Ternyata yang ada di Bali itu terjun ke laut bukan hanya Siti namun juga Noneng dan ini hasil konfirmasi kami dengan Polres Karang Asam, kita terima laporan ternyata yang masuk ada dua," ucap dia.

Seperti diketahui, Siti yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) tewas lantaran didorong Noneng saat hendak menuju Mataram. Siti didorong ke laut Noneng atas perintah Wowon hingga akhirnya hanyut dan dikuburkan di Garut, Jawa Barat.

Pembunuhan terhadap Siti dilakukan Wowon melalui 'tangan' Noneng lantaran korban kerap menangih uang dijanjikan bisa digandakan pelaku. Wowon alias aki mengatakan bahwa uang itu berada di Mataram. Kemudian dia menyuruh Noneng menemani Siti pergi ke Mataram. Di tengah perjalanan, Noneng mendorong Siti ke laut hingga mayatnya ditemukan di Garut.

Wowon Ternyata Punya Julukan Aki Banyu untuk Perintahkan Pembunuhan Berantai

Salah satu tersangka pembunuhan berantai Wowon memiliki julukan sendiri yaitu 'Aki Banyu'. Julukan itu merupakan modus operandi untuk menghabisi nyawa kesembilan korbannya.

"Kita juga ada temukan modus yang lain, korban operandi daripada pelaku. Jadi ini cukup unik. Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai 'Aki Banyu'," ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1).

Hengki menjelaskan, sosok 'Aki Banyu' merupakan tokoh fiktif alias tidak ada dan dikenal oleh dua tersangka lain yakni, Solihin dan Dede Solehudin.

Keterangan dari dua tersangka, 'Aki Banyu' adalah sosok yang dianggap sakral oleh mereka. Bahkan, Aki Banyu itu dikatakan sangat sulit ditemui dan tidak sembarang orang menemuinya. Meskipun mereka belum pernah bertemu sama sekali.

Selama melakukan pembunuhan, Duloh dan Dede hanya mendapatkan perintah dari 'Aki Banyu' melalui sambungan telepon. Namun, sosok 'Aki Banyu' terbongkar oleh polisi usai dilakukan penangkapan terhadap ketiga tersangka.

"Dan pada saat kami tangkap HP yang atas nama 'Aki Banyu' ini dipegang oleh Wowon," beber Hengki.

Setelah ditangkap, Duloh dan Dede selama ini tidak mengetahui pasti siapa sosok 'Aki Banyu' baru diketahui mereka yang ternyata adalah rekan sekaligus otak dari pembunuhan yang tidak lain adalah Wowon.

"Jadi tokoh yang dianggap sakral yang sudah ditemui padahal itu Wowon. Bahkan tersangka Duloh dan Dede setelah sekian lama tahu bahwa itu adalah wowon ternyata pas ditangkap itu," kata Hengki.