Pembunuh gadis 17 tahun di Bekasi berprofesi pengamen dan doyan mabuk
Merdeka.com - AS, meski masih di bawah umur sudah berani menghabisi nyawa manusia. Korbannya, gadis berusia 17 tahun asal Babelan, Kabupaten Bekasi, Mashita Oktavia. Tersangka membunuh karena terpengaruh minuman keras, ditambah lagi frustasi karena gagal balas dendam kepada musuhnya, Rizal.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, tersangka adalah remaja putus sekolah tak mempunyai pekerjaan. Sehari-hari tersangka mengamen untuk mencari uang. Hasilnya dipakai senang-senang dan bermain warnet.
"Bahkan ketika ditangkap tadi pagi jam 05.00 WIB di rumahnya di Bekasi Utara, tersangka masih dalam kondisi mabuk minuman keras," katanya, Senin (11/12).
Sejauh ini, kata dia, polisi tak menemukan bukti bahwa tersangka bagian dari kelompok gengster. Merujuk pada celurit yang identik dengan para pelaku tawuran yaitu celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan, polisi akan mendalami apakah tersangka suka tawuran atau tidak.
"Kami akan dalami keterangan tersangka, soalnya saat ini masih terpengaruh minuman keras," kata dia.
Mashita Oktavia tewas dihujami celurit di depan Perumahan Alinda 1, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Sabtu (9/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Korban luka bacok di perut, leher dan pinggul akibat sabetan celurit.
Korban berhenti di lokasi kejadian karena sepeda motornya rusak. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut lalu menghubungi kakeknya untuk menjemput. Ketika menunggu itu, korban dihampiri pelaku dan dieksekusi dengan sadis.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaKerangka wanita ini ditemukan berdampingan dengan kerangka seorang pria.
Baca SelengkapnyaRaqeema ikut menekuni hobi yang dijalani orang tuanya yakni olahraga berkuda.
Baca Selengkapnya