Pemakaman angker di Tangerang mulai digusur untuk kereta bandara
Merdeka.com - Ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gaclong di RT 4/4, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, terpaksa digusur untuk proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta. Makam yang terkenal angker itu dibongkar satu per satu, setelah dana santunan PT KAI kepada keluarga jenazah dicairkan.
Pantauan merdeka.com, banyak makam yang lama maupun yang baru sudah terlihat kosong. Jasad jenazah tersebut direlokasi ke lahan kosong di sebelah utara yang masih bersebelahan dengan TPU. Pengurus TPU Gaclong Rahmat (67) mengatakan, relokasi telah dilakukan sejak pekan lalu. Dari 193 makam yang terdata, sekitar 142 makam sudah dipindah. Sisanya menunggu pembayaran dana santunan dari PT KAI.
"Setiap lubang diganti sekitar Rp 3 juta kepada keluarga korban. Yang sudah direlokasi ini yang sudah dibayar. Sisanya pada Selasa besok. Pembongkaran makan ada yang dilakukan oleh pengurus makam, ada juga oleh pihak keluarga jenazah itu sendiri," jelasnya, Jumat (17/3).
Rahmat menjelaskan, TPU Gaclong yang memiliki luas sekitar 2 hektare ini sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang. Namun, asal usul pemilik lahan tidak diketahui. Dulunya, banyak warga Tangerang dari seluruh wilayah menguburkan keluarganya di sini. Namun saat ini hanya digunakan sejumlah warga di Kelurahan Tanah Tinggi dan Buaran Indah.
"Memang dulunya makam ini terkenal angker, karena sepi dan masih sedikit pemukiman, tidak ada yang berani lewat sini. Tapi semenjak saya kerja di sini dari 16 tahun yang lalu, tidak pernah ngerasain hal-hal mistis. Saya denger cerita orang saja," katanya.
Selama proses relokasi, pihaknya mengaku tidak mendapat kendala berarti. Pembongkaran makam berjalan lancar. "Enggak ada masalah. Lancar-lancar saja," katanya.
Lahan baru sebagai tempat relokasi memiliki luas sekitar 1.400 meter persegi. Lahan tersebut milik warga sekitar yang diganti oleh PT KAI. Nantinya TPU akan dibenahi dengan diberi fasilitas seperti tempat istirahat pengurus makam, musala, kurung batang, dipagar dan diberi gerbang.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim teknis ke lokasi kejadian untuk menindaklanjuti dan mengevakuasi korban kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaParah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaSekitar pukul 06.30 WIB terjadi kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65a dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya