Pegawai KPK ungkap rindu kehadiran Novel Baswedan sebagai penyidik
Merdeka.com - Pegawai KPK bersilaturahmi ke rumah penyidik senior KPK, Novel Baswedan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6). Para pegawai yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK ini sekaligus ingin memberikan dukungan kepada Novel yang sampai saat ini kasus penyerangan yang merusak kedua matanya tak juga berhasil diungkap kepolisian.
Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo menyampaikan telah dua kali Lebaran Novel hidup dengan satu mata setelah penyerangan pada April 2017 lalu. Ini adalah Lebaran pertama Novel di Indonesia setelah penyerangan. Tahun lalu, Novel berlebaran di Singapura sembari menjalani perawatan mata kirinya yang rusak parah.
"Di tempat inilah satu tahun dua bulan lalu Bang Novel disiram air keras dalam rangka percobaan pembunuhan yang kemudian mengenai beliau dan saat ini mata beliau rusak. Sudah dua lebaran Bang Novel hidup dengan satu mata dan ini lebaran pertama di Indonesia. Lebaran sebelumnya beliau menjalani pengobatan di Singapura," katanya.
Yudi menyampaikan kedatangannya selain bersilaturahmi juga untuk memberikan kekuatan bahwa Novel tak sendiri dalam menghadapi kasusnya. Begitu juga dalam proses penyembuhan matanya, pihaknya tetap memberikan dukungan.
"Kita doakan agar mata beliau bisa sembuh sediakala sehingga bisa bergabung kembali dengan KPK. Karena kami di KPK sudah rindu dengan Bang Novel untuk kembali menjadi penyidik KPK untuk memberantas korupsi," jelasnya.
Penuntasan kasus penyerangan ini disampaikan Yudi tak hanya dinantikan para pegawai KPK. Tapi juga seluruh masyarakat Indonesia ingin mengetahui kelanjutan kasus ini. Masyarakat ingin mengetahui siapa pelaku penyerangan dan motifnya. Termasuk apakah pelaku tersebut orang suruhan atau pelaku utama.
"Itulah sampai sekarang belum terjawab. Kita mengharapkan ada sebuah jawaban. Kenapa? Kalau tidak ini akan jadi hal buruk bagi pemberantasan korupsi dimana kita lagi gencar memberantas korupsi," ujarnya.
Negara, kata dia, tak perlu takut melawan teror. Setiap teror yang dialami para penegak hukum harus dihentikan. "Negara dengan lembaga yang dimilikinya harus melawan teror," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku yang menebar ancaman terkait penembakan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin bahagia akhirnya JK menyatakan sikapnya secara terang-terangan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaPahlawan Nasional AR Baswedan ini sering mengajarkan cara merawat motor vespa kepada anak-anaknya ketika sedang libur.
Baca Selengkapnya