Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP yakin elektabilitas Risma tinggi, tapi Pilgub Jatim masih jauh

PDIP yakin elektabilitas Risma tinggi, tapi Pilgub Jatim masih jauh Tri Rismaharini. ©2017 merdeka.com/mohammad taufik

Merdeka.com - PDIP menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki elektabilitas tinggi dan akan mampu merebut hati masyarakat Jawa Timur. Namun, PDIP menganggap Pilgub Jawa Timur 2018 masih jauh. Sehingga, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini belum memutuskan langkah politiknya di Pilkada serentak tahun depan tersebut.

"Pilgub Jatim masih jauh. Masih tahun depan. DPD PDIP Jatim jugaa belum mengumumkan apa pun terkait itu," kata Ketua Bapilu DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono, Kamis (2/2).

Menurut politikus akrab disapa Awi ini, mekanisme pencalonan di partainya normalnya didahului dengan penjaringan dan penyaringan para calon. "Di PDIP itu yang saya kenal mekanisme organisasi dijalankan dahulu, baru kemudian diambil keputusan," ungkapnya.

"Jadi bukan sebaliknya. Keputusan dulu baru mekanisme kemudian. Sistem ini tidak dikenal di PDIP. Namun, saya mendengar arus isu yang berkembang, sejumlah nama bermunculan," katanya.

Bakal-bakal calon yang mulai bermunculan, termasuk nama Wali Kota Risma dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas itu berasal dari bupati dan wali kota yang dianggap berhasil, dan telah memimpin dengan baik di periode keduanya.

"Itu (munculnya banyak calon) wajar. Karena akselerasi karir lebih lanjut dari kader-kader PDIP yang ditugaskan di pemerintahan. Saya juga mendengar kabar Bu Risma diunggulkan dalam rencana kontestasi itu," katanya lagi.

Karena Awi, rekam jejak pemerintahan Risma di Surabaya sangat baik. "Di Pilkada 2015, Bu Risma meraih suara 86,3 persen. Suatu dukungan publik yang sangat mutlak bagi Bu Risma. Dan, di periode pemerintahan kedua ini, porseneleng Bu Risma makin kencang dalam memimpin Surabaya," katanya.

Politikus yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya ini juga meyakini popularitas Risma sangat tinggi. "Juga keterpilihan dia. Itu bisa dilihat dalam kontestasi Pilgub DKI yang lalu, yang mana popularitas Bu Risma terus meningkat hingga kabarnya mencapai 34 persen," katanya yakin.

Sayang, kata Awi, di Pilgub DKI Jakarta, DPP PDIP memutuskan untuk mengajukan nama pasangan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. "Biasanya, di PDIP dijalankan survei terlebih dahulu. Ini untuk mengetahui popularitas dan keterpilihan calon-calon. Ada baiknya metode itu dijalankan lebih dahulu sebelum akhirnya diambil keputusan final. Ini hanya saran saya saja," ungkapnya lagi.

Dia juga mengungkap, sejauh ini Risma belum pernah mengajak bicara partai (PDIP) terkait kontestasi Pilgub Jawa Timur 2018. "Ini karena karakter Bu Risma memang tidak mau meminta-minta jabatan. Hari-harinya dihabiskan untuk bekerja di pemerintahan. Karena dalam konsepsi Bu Risma, jabatan itu adalah amanah," katanya.

"Tentang tugas-tugas di masa depan, Bu Risma tidak pernah memikirkan. Tugas-tugas hari ini, dikerjakan habis-habisan. Ibarat pepatah, biji yang baik bakal jatuh di tempat yang baik," sambung Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut.

Namun, Awi tetap meyakini, Pilgub Jawa Timur 2018 merupakan momentum bagi partainya untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat Jawa Timur. "Dengan kekuatan gotong-royong di PDIP, semoga upaya ini berhasil," tandasnya.

Seperti diketahui, saat ini, beberapa partai di luar PDIP, seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Hanura tengah mengincar nama Risma di pesta demokrasi lima tahunan di provinsi timur Pulau Jawa ini.

Sejumlah nama yang juga santer disebut-sebut bakal meramaikan bursa penyalonan Pilgub Jawa Timur diantaranya; Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Ketua PKB Jawa Timur Halim Iskandar.

Kemudian Ketua PAN Jawa Timur Masfuk, Wali Kota Tri Rismaharini, Bupati Abdullah Azwar Anas, anggota DPR dari NasDem Hasan Aminuddin dan sederet nama top lainnya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Di Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres

Di Solo, Politikus PDIP Serukan Rekonsiliasi Usai Pilpres

Aria Bima mengajak masyarakat untuk membuka sekat-sekat perbedaan yang terjadi saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Canggung Hendi Ketika Didoakan Elektabilitas di Jateng Semakin Naik

Momen Canggung Hendi Ketika Didoakan Elektabilitas di Jateng Semakin Naik

Hendi meraih tingkat elektabilitas sebesar 23,21% sebagai nama potensial dalam pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas PPP di Bawah 4 Persen, Sandiaga Uno Turun Gunung ke Jatim

Elektabilitas PPP di Bawah 4 Persen, Sandiaga Uno Turun Gunung ke Jatim

PPP di Jawa Timur menghadapi persangin ketat dengan partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran

PDIP Ingatkan Golkar Tak Ganggu Jatah Kursi DPR: Kami Ada Batas Kesabaran

PDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.

Baca Selengkapnya