PDIP hormati usulan koalisi keumatan Rizieq Shihab ke kubu Prabowo
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bertemu dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab di Mekkah belum lama ini. Prabowo berada di Tanah Suci dalam rangka melaksanakan umrah bersama pendiri PAN, Amien Rais. Dalam pertemuan itu, Rizieq mengusulkan agar dibentuk koalisi umat dalam Pilpres 2019 mendatang.
Kubu PDIP yang menjadi parpol pengusung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menanggapi santai rencana pembentukan koalisi keumatan itu. Politikus PDIP, Arteria Dahlan, mengatakan pihaknya menghormati usulan Rizieq kepada kubu pesaingnya itu. Baginya itu merupakan hak setiap orang membentuk koalisi.
Walaupun membawa nama umat Islam, pihaknya tak merasa terganggu. Jokowi, kata Arteria, juga didukung umat Islam.
"Enggak apa-apa. Itu kan hak. Orang boleh saja melakukan penggalangan dalam berbagai versinya termasuk politik identitas, itu hak mereka," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
"Pak Jokowi itu muslim, tapi kalau dikatakan penggalangan umat di kubu sebelah kami hormati juga. Umat Islam juga banyak yang memberikan dukungan ke PDIP," sambungnya.
Arteria mengatakan kubunya banyak didukung kalangan NU maupun Muhammadiyah. Termasuk juga ormas-ormas lainnya yang berada di bawah binaan MUI.
"Secara empirik bisa terlihat bagaimana dukungan keluarga kami dari NU, Muhammadiyah bahkan dari beberapa ormas-ormas yang tergabung dalam MUI secara tegas, secara nyata memberikan dukungan ke Pak Jokowi dua periode," sebutnya.
Koalisi umat dari kubu Gerindra dan PKS, lanjutnya, bukan ancaman yang dapat menggembosi suara Jokowi pada Pilpres mendatang. Menurutnya masyarakat Indonesia mulai cerdas dan rasional dalam memilih pemimpin. Ia juga menilai masyarakat mampu menilai siapa sosok pemimpin yang merepresentasikan umat.
"Bagaimana keberpihakan Pak Jokowi sama umat ini jauh luar biasa, sebelum Pemilu safari ramadan, menyapa semua, menetapkan Hari Santri. Kemudian perhatian beliau terhadap TPG, tunjangan profesi guru agama diselesaikan," kata Arteri.
Selama ini, ia mengaku Jokowi dikesankan sebagai pemimpin yang jauh dari umat Islam. Tapi, kata Arteri, apa yang selama ini dilakukan Jokowi mematahkan anggapan itu. Hal ini ditandai dengan hubungan pemerintah yang cukup erat dengan MUI dan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan lainnya.
"Saya pikir pemerintahan kali ini yang paling serius menjalani hubungan (dengan MUI dan ormas Islam)," ujarnya
Arteri menambahkan, ide koalisi umat itu dinilai sebagai upaya berlomba-lomba untuk membangun kemaslahatan bangsa. Karena itulah sebaiknya disyukuri sebagai warna demokrasi di Indonesia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaPDIP akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang bergulir di Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnya