PAN tuntut Faisal Basri minta maaf, atau bakal layangkan somasi
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menyatakan partainya akan mensomasi ketua tim reformasi tata kelola migas Faisal Basri yang menyebut Hatta Rajasa sebagai dalang di balik ambruknya industri bauksit nasional. Lantaran, kata dia, ucapan Faisal tersebut berpotensi menjurus fitnah karena tak disertai dengan bukti yang kuat.
"Ketua Umum sudah menanggapi langsung (pernyatan Faisal Basri) dan para Waketum juga sudah menanggapi malah mengusulkan disomasi apabila berpotensi fitnah," ujar Yandri di ruang rapat fraksi PAN, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/5).
Bahkan Yandri menyebut integritas dan gelar akademik Faisal harus disorot apabila pernyataannya tentang kebijakan pembangunan smelter perusahaan tambang tak didukung fakta.
"Kami minta Faisal Basri meminta maaf dan jangan asal ngomong. Dia harus bertanggung jawab tentang pernyataannya, kalau tak bisa membuktikan ucapannya dengan fakta dan bukti maka bisa dipertanyakan kepintarannya dan integritasnya," ketusnya.
Sebelumnya, Ekonom Faisal Basri mengaku siap tanggung risiko atas tudingannya pada Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Kemarin, mantan ketua tim reformasi tata kelola migas itu menyebut Hatta Rajasa sebagai biang keladi kekacauan industri bauksit nasional saat ini.
"Saya siap, mau diapakan saja. Apakah diperiksa aparat penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?" katanya di Jakarta, Selasa (26/5).
Faisal mengatakan, industri bauksit nasional hancur lantaran pelarangan ekspor yang dilakukan pemerintah terdahulu atas bahan mentah pembuatan alumunium tersebut mulai 12 Januari 2014. Padahal, Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara tak menyebut harus ada pelarangan ekspor.
"Baca undang-undangnya sampai seribu kali tidak ada pelarangan ekspor," tegas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faisal Basri sebelumnya menyatakan siap berdebat dengan Menko Luhut terkait hilirisasi.
Baca SelengkapnyaYusril menyatakan bersedia diambil keterangannya oleh penyidik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yusril berharap dia diperiksa penyidik sepulangnya ke Indonesia atau setelah tanggal 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut potret 74 personil polisi Satgas pengamanan Capres Anies Baswedan yang telah selesai bertugas.
Baca SelengkapnyaBendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya