Pakar: Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Bisa Diberikan ke Laki-Laki
Merdeka.com - Dokter spesialis Obstetri Ginekologi, Andi Darma Putra mengatakan, vaksinasi HPV (human papillomavirus) bisa diberikan kepada laki-laki. Hanya saja, pencegahan kanker oleh vaksin HPV terhadap perempuan dan laki-laki memiliki bobot yang berbeda.
Dalam webinar 'Edukasi Menuju Indonesia Bebas Kanker Serviks 2030', Andi bercerita pembahasan tentang pemberian vaksin HPV terhadap laki-laki sedianya secara intensif telah dilakukan oleh pihak terkait.
Namun, berdasarkan data kasus kanker di Indonesia, perempuan sangat tinggi dan rentan mengalami kanker rahim. Oleh sebab itu, imbuhnya, pemberian vaksin HPV terhadap perempuan menjadi prioritas dibanding laki-laki.
"Bisa diberikan (kepada laki-laki). Namun di Indonesia ini karena kanker serviks lebih tinggi dibandingkan penile cancer. Jadi lebih memilih wanita dulu lah yang lebih membutuhkan," ucap Andi, Sabtu (6/11).
Andi menyampaikan, kasus kanker serviks di Indonesia pada 2018 mencapai 32.000 kasus dengan kasus kematian 18.000 kasus. Kemudian, angka kasus bertambah menjadi 604.000 kasus.
"Dan 2020, 57 kasus yang meninggal setiap hari atau lebih dari 2 kematian per jam."
Dari data ini, dia meminta seluruh kaum perempuan dan anak usia 9 tahun segera lakukan vaksinasi HPV dan deteksi dini untuk mencegah fatalitas.
"Kalau dia tidak bisa sempat vaksinasi dan menjadi terjangkit kanker pada stadium awal kalau diobati dengan baik dia dapat sembuh mendekati 100 persen, jadi vaksinasi ya sesungguhnya sederhana," ucapnya.
"Kalau sudah sampai pasien datang (terdiagnosa di stadium) 2B 3B kita menjelaskan sedih, enggak enak hati menyampaikan 'maaf ini kesembuhannya rendah'," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaTak ada yang tahu kemana nasib membawa hidup seseorang di masa depan.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca Selengkapnya