Pakar politik: Sistem pendekatan berubah, Puti diminta lebih intensif ke daerah
Merdeka.com - Kampanye dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur mulai mengalami perubahan secara drastis. Calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut dua, Puti Guntur Soekarno diminta lebih agresif dan intensif dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat secara langsung.
"Perlu disadari, saat ini sudah mengalami pergeseran dalam pelaksanaan kampanye di masyarakat. Itu harus segera disadari pasangan calon," kata Pakar Politik Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, Sucahyo Tri Budiono kepada Merdeka.com, Kamis (8/3).
Cahyo panggilan Sucahyo Tri Budiono mengatakan, dari analisa yang dilakukan selama ini, banyak pasangan calon (Paslon) atau Tim Pemenangan yang tidak menyadari adanya perubahan sistem pendekatan dalam kampanye.
Dulu, ungkap dia, sistem kampanye untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat lebih pada pola pemetaan wilayah, ada Mataraman, Tapal Kuda, Pendalungan, Arek, dan Madura.
Namun, pola seperti itu mulai terkikis dengan kemunculan teknologi internet. Saat ini, pola pemetaan yang terjadi di masyarakat adalah perbedaan antara perkotaan dan pedesaan. Dua pemetaan ini muncul dari hasil perkembangan analisa yang terjadi selama ini. Digital menjadi faktor perubahan pola pendekatan.
"Internet atau media sosial (Medsos) menjadi faktor penting yang mengubah pola pendekatan dalam kampanye kepada masyarakat," ujarnya.
Dari jumlah seluruh penduduk Jawa Timur, prosentase masyarakat yang tidak memiliki whatsapp sangat kecil. Minimal mereka memiliki whatsapp sebagai tempat berkomunikasi dan memasarkan produk. Hal inilah yang menjadikan adanya perubahan sistem pendekatan di tengah-tengah masyarakat. "Saat ini yang ada dalam pemetaan hanya antara perkotaan dan pedesaan. Paslon harus jeli," papar dia.
Untuk bisa mendapatkan suara dari warga Jatim, calon wakil gubernur (Cawagub) Jatim nomor urut dua, Puti Guntur Soekarno memiliki peluang mengubah peta politik. Hal ini terjadi karena Puti merupakan sosok baru yang muncul. Fakta ini berbeda dengan Saifullah Yusuf, calon gubernur nomor urut dua, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, paslon nomor urut satu. Ketiga orang ini dinilai sudah cukup lama berada di Jatim, mereka sudah dikenal masyarakat.
Untuk itu Puti membutuhkan perjuangan panjang, karena Puti baru dikenalkan masyarakat Jatim menjelang pendaftaran di KPUD Jatim. "Puti ini bisa menjadi energi baru bagi Gus Ipul, karena dia baru masuk ke Jatim," ucap Cahyo.
Puti, lanjut dia, tidak boleh berhenti untuk mendatangi 38 kabupaten/kota di Jatim. Warga Jatim memiliki ciri khas dibandingkan daerah lain, pendekatan secara langsung lebih bisa diterima dari pada diwakilkan. Artinya, Puti bisa menjadi kunci kemenangan paslon nomor urut dua kalau datang secara langsung ke masyarakat.
"Pertahankan pemilih tradisional, jangan lupa terus dekati pemilih milleneal. Mereka sangat luar biasa jumlahnya," ungkap Dekan Fisip UWK ini.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaKalimat Guntur Soekarno itu justru meluruskan agar relawan tidak perlu jauh-jauh membahas soal pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaPj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, dianugerahi gelar Kolakino Liwu Pancana oleh Lembaga Adat Buton Tengah.
Baca Selengkapnya