Ormas Pemuda Pancasila buru pengeroyok TNI di Jatiasih
Merdeka.com - Dua orang anggota TNI AU, Praka Ade Septiyanto dan Hendrik Kereh yang sedang nyambi berjualan durian dikeroyok sekelompok pemuda diduga anggota organisasi masyarakat Pemuda Pancasila. Korban mengalami luka-luka akibat dipukul, dan dilempari menggunakan durian.
Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kota Bekasi, Ariyes Budiman mengatakan organisasinya tidak tinggal diam setelah peristiwa pengeroyokan di depan Giant Jatikramat, Jatiasih.
"Saya sudah perintahkan agar ketua PP Pondok Gede mencari oknum anggota yang terlibat pengeroyokan, jika tidak ketemu, akan saya cabut SK-nya," katanya, Kamis (22/3) malam.
Dia mengungkapkan, adapun satu orang pemuda yang sudah ditangkap, M Adli Pratama (19) merupakan simpatisan Ormas PP di Pondok Gede. M. Adli, kata dia, bukan tercatat sebagai anggota yang ormas yang identik dengan warga loreng oranye tersebut.
"Dia sering ikut-ikutan kumpul, bukan anggota resmi PP," ujar Ariyes.
Ariyes menambahkan, pihaknya akan memberikan tindakan tegas kepada anggotanya, apalagi terlibat tindak pidana. Sehingga sudah sepatutnya diproses secara hukum oleh pihak berwenang.
"Kami (Pemuda Pancasila) lahir dari tubuh TNI," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaAnies menilai semakin tampak jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca Selengkapnya