Orangtua Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penculikan Mantan Napi Teroris

Merdeka.com - Subeno (42) orangtua KDP, mengaku senang anaknya bisa kembali pulang ke rumah di kawasan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, meski handphone anaknya diambil pelaku.KDP sebelumnya menjadi korban penculikan saat bermain bersama dua temannya RF dan ZAA di wilayah Tanah Kusir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (9/5) kemarin.
"Senang bisa berkumpul lagi. Kalau anak saya enggak ada yang beda. Biasa saja, seperti sebelumnya," kata Subeno, ditemui di kediamannya Jumat (13/5).
Dia menjelaskan, penculikan dan pencurian itu terjadi ketika KDP, pergi bermain bersama RF dan ZAA, di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/5) siang.
Kemudian ketiga anak yang sedang asyik bermain itu didatangi pelaku, yang mengaku sebagai polisi dan menanyakan ketiga anak korban terkait penggunaan masker. Selanjutnya, ketiga anak itu digiring pelaku ke wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Di situ anak saya (KDP), yang tadinya diboncengi temannya dipindah ke motor pelaku. Dari situ kemudian dua anak lainnya pulang ke rumah dan anak saya dibawa pelaku," kata Subeno.
Beruntung, setelah dua malam pergi dibawa pelaku KDP, saat ini sudah kembali pulang bersama keluarganya. Saat itu, KDP kata Subeno, terlihat menggunakan pakaian serba baru yang diberikan pelaku kepadanya.
"Dia pulang, pakaianya baru semua. Baju, celana dan sepatu baru. Kalau anak saya enggak ada luka, terlihat biasa saja. Diajak komunikasi juga seperti sebelumnya," kata Subeno.
Dia mengaku dengan kejadian tersebut hubungan kekeluargaannya dan anak-anak bisa lebih dekat. Subeno mengaku juga enggan terlalu dalam menanyakan hal-hal yang dialami anaknya selama dibawa penculik tersebut.
"Saya enggak mau terlalu dalam menanyakan, takut dia trauma. Biarkan saja nanti dia menjawab pertanyaan penyidik. Tapi enggak ada yang berubah dari kebiasaan anak saya sebelumnya, masih biasa seperti dulu," ucap dia.
"Pelajaran sebagai orangtua, agar lebih menjaga anak-anak kita. (Biasanya) enggak (main jauh) main sekitar sini saja," jelas dia.
Sementara itu, Mujiyati (37), orangtua RF, yang anaknya ikut bersama KDP saat bertemu pelaku mengaku tidak memgalami trauma sama sekali. Dia menjelaskan, anaknya hanya kehilangan handphone akibat bertemu pelaku.
"Awalnya, tetangga ngabarin saat saya kerja. Katanya anak saya dihipnotis. Alhamdulillah cuma HP (hilang) orang sehat dan selamat," ujar Mujiyati.
Dengan kejadian yang menimpa putranya itu, dia menegaskan tidak akan kembali mengizinkan anaknya membawa sepeda motor sembarangan. Sebab, dalam penculikan itu Rijal Apip, hanya menculik KDP, sementara dua rekannya RF dan ZAA, tidak turut dibawa pelaku.
"Mungkin saya kurang perhatian sama anak, terlalu dibebasin. Menjaga anak lebih ketat lagi dan engga akan mengizinkan anak main motor sebelum umurnya mencukupi," kata dia.
Korban Penculikan Mantan Napi Teroris Dapat Trauma Healing dari Mabes Polri
Mabes Polri melakukan pendampingan dan penyembuhan trauma terhadap KDP, anak korban penculikan yang dilakukan ARA, pria yang mengaku sebagai mantan narapidana kasus terorisme, Selasa (9/5) lalu.
Kasubag Kriminal SDM Mabes Polri Kompol Muhammad Mujib Ridwan menegaskan pihaknya masih terus mengumpulkan keterangan dan upaya penyembuhan trauma terhadap anak korban tersebut.
"Kami dari tim Mabes melakukan pendampingan terhadap korban dan saksi korban yang ada di sini. Intinya kami melihat kondisi dengan cara wawancara dan observasi," kata Muhammad Mujib Ridwan di rumah KDP, kawasan Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (13/5).
Dia menerangkan, dalam upaya penyembuhan trauma terhadap korban penculikan itu, dia masih terus memantau kondisi psikologis korban. Ke depan, timnya juga akan kembali melakukan komunikasi dengan korban untuk penyembuhan rasa traumanya.
"Sehingga kami masih melakukan analisis di sana. Yang penting di sini, tindakan awal melihat kondisi pskilogis yang terjadi pada korban. Sementara ini, kami masih melakukan observasi dan pengumpulan data. Nanti hasilnya akan sampaikan ke user," bebernya.
Berdasarkan keterangan korban kepada tim trauma healing Mabes Polri, kata Mujib Ridwan, korban mengakui sempat dilakukan hipnotis oleh pelaku penculikan anak. Namun dia membantah kalau korban mengalami linglung usai penculikan itu.
"(Korban dihipnotis) itu informasi dari dia ya, Kami hanya melihat kondisi mental pskilogisnya saja. (Linglung) tadi masih ngomong," jelasnya.
Meski dia tidak dapat memastikan kalau kondisi psikologis KDP baik-baik saja, usai peristiwa penculikan yang dialami.
"Kami belum bisa mengatakan seperti itu (baik-baik), jadi saat ini hanya bisa observasi dan wawancara saja," lanjutnya.
Selain KDP, penyembuhan trauma juga dilakukan terhadap dua rekan KDP. "Semua mendapatkan pendampingan psikologis, agar menenangkan kondisi mereka. Agar tidak mengalami traumatis," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Jenderal Polisi Anak Eks Panglima ABRI Pensiun, Sosok ini Ngaku Sedih 'Tongkatnya Ada di Ruangan Saya'
Berikut momen sosok berpengaruh yang sedih saat Jenderal Polisi anak eks Panglima ABRI pensiun.
Baca Selengkapnya


Anak Presiden Sempat Nolak Dikawal saat Pergi, Intel Buru-Buru jadi Ojol Malah Ketahuan dari HT
Berikut cerita anak Presiden yang sempat menolak dikawal ketika pergi namun menyadari ada Intel di sekitarnya.
Baca Selengkapnya


Jabatan Baru Gerbong Akpol 1996, Ada Peraih Adhi Makayasa Eks Ajudan Jokowi Ditugaskan ke Papua Barat
Jhonny Eddizon lulusan Akademi Kepolisian tahun 1996 sekaligus sebagai penerima Adhi Makayasa Lulusan Terbaik Akpol (1996).
Baca Selengkapnya


Vidio Original Series '96 Jam' Sabet Penghargaan di Asian Academy Creative Awards 2023
Teuku Rifnu Wikana berhasil meraih penghargaan Best Actor In A Supporting Role.
Baca Selengkapnya


Potret Adiba Khanza Jelang Pernikahan dengan Eggy Maulana, Cantik Banget di Momen Siraman dan Pengajian
Berdasarkan kabar yang beredar Adiba dan Egy akan melangsunngkan akad nikah pada pukul 11.00 WIB di kawasan Jakarta.
Baca Selengkapnya

Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara
Mereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.
Baca Selengkapnya

Kepala BNN: Narkotika Lebih Berbahaya dari Terorisme
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca Selengkapnya

23 Narapidana Teroris Asal Rutan Cikeas Dipindah ke Lapas di Jawa Timur, Berikut Rinciannya
Ke-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca Selengkapnya

Hasil dari Kerja Keras Melissa Asal Prancis Menikah dengan Pria Indonesia, Kini Membangun Bisnis Restoran
Melissa bule asal Prancis membeberkan bisnis restoran miliknya yang segera berdiri. Semua dibangun berkat kerja kerasnya bersama sang suami.
Baca Selengkapnya

Berhenti Berlayar, Pria Ini Sukses Bertani Terong Ungu di Desa 'Dapat Untung Banyak Bisa Kaya'
Ia memilih kembali ke desa untuk tujuan yang tak terduga. Ternyata keputusannya benar-benar mengubah nasibnya.
Baca Selengkapnya

Resiko Punya Ibu Cantik dan Awet Muda, Perwira TNI Foto Bareng Sang Ibunda Malah Dikira Pacar
Berikut momen perwira TNI foto bareng sang Ibu yang malah dikira kekasih hati.
Baca Selengkapnya

Ambigu Adalah Istilah Punya Makna Lebih dari Satu, Terbagi Beberapa Jenis Lengkap dengan Contohnya
Pernyataan ambigu mampu membuat pembaca menjadi bingung. Sebab, ini juga bisa menghalangi makna teks.
Baca Selengkapnya