Orang tua SD di Banyumas dikejutkan peredaran LKS berbahasa vulgar
Merdeka.com - Orang tua murid Sekolah Dasar (SD) di Banyumas Jawa Tengah dihebohkan dengan adanya buku pendamping LKS berbahasa vulgar dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga untuk kelas 5. Para orang tua murid mengaku resah lantaran materi buku latihan siswa yang ada, dinilai terlalu vulgar dan tidak layak diajarkan untuk anak usia Sekolah Dasar.
Salah satu orang tau siswa, Saladin Ayyubi (40) mengaku terkejut saat mendampingi anaknya belajar.
"Saya benar-benar kaget saat membaca ada soal vulgar seperti itu," katanya, Selasa (6/12).
Bahkan dari pengakuan sang anak, materi yang dinilai tak pantas tersebut sudah dibahas dalam pelajaran di kelas. Saladin mengaku tak habis pikir dengan adanya materi LKS tersebut.
"Teman-teman anak saya ramai waktu gurunya menerangkan soal ini, ada kata dicium lawan jenis," katanya.
Tak hanya Saladin, orang tua murid lainnya, Eko Widiyatno (50) tak kalah kaget saat sang anak menanyakan pertanyaan yang vulgar sesuai dengan soal di dalam LKS. Ia menilai materi tersebut sangat tidak pantas, masuk dalam materi soal ujian yang saat ini sedang berlangsung.
"Saya sampai shock, saat anak saya yang masih kelas 5 SD bertanya jawaban soal yang menanyakan hubungan seks yang mendapat imbalan. Setelah saya cek memang benar ada pertanyaan seperti itu dalam materi pelajarannya," tuturnya.
Saat dikonfirmasi wartawan, seorang Kepala Sekolah Dasar di Purwokerto, Tri Rudiyati mengaku baru mengetahui adanya persoalan tersebut. Ia mengemukakan, dalam silabus mata pelajaran memang disebutkan adanya bahasan mengenai sistem reproduksi dan juga menghindarkan anak dari praktik pelecehan seksual.
"Tetapi, materi dan pertanyaan dalam buku pelajaran itu (LKS) memang terlalu berlebihan. Karena memang, tidak pantas soal tersebut masuk dalam LKS anak-anak kelas 5, apalagi mendapat pertanyaan-pertanyaan macam itu," tuturnya.
Untuk itu, ia akan menarik semua buku tersebut dari semua siswa kelas 5 di tempatnya.
"Kami akan menarik semua bukunya, dari seluruh murid kelas 5 yang total siswanya sekitar 160 anak," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwadi Santosa berjanji akan meminta penjelasan dari tim penyusun yang merupakan kelompok guru pendidikan jasmani dan olah raga Kabupaten Banyumas.
"Tim penyusun menginterpretasikan dari materi kurikulum menghindarkan diri dari pelecehan seksual. Kami akan akan meminta penjelasan dari tim penyusun mengenai persoalan ini," ujarnya.
Dari hasil pengamatan, buku LKS tersebut disusun oleh 10 orang yang menamakan Tim Penjaskes Sportif. Dalam bagian buku tersebut tidak tertulis nama penerbit buku tersebut.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus dari Kurikulum Merdeka
Dia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
Baca SelengkapnyaLayaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaDulunya Tak Lulus Akpol, Pria Ini Berjuang 18 Tahun hingga Akhirnya Bisa Sekolah Perwira
Kesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaViral Dugaan Pelecehan Seksual di Undip, BEM Dorong Korban Berani Speak Up & Minta Kampus Serius Turun Tangan
BEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaRumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya
Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya